HEADLINE

Bahaya Politik Dinasti

Bandarlampung, WL - Politik. Sedikitnya 15 provinsi di Indonesia, kepemimpinannya menggunakan  style politik dinasti. Sebagai contoh adalah Provinsi Lampung. Hal tersebut diungkapkan Marah Sakti Siregar, yang tak lain pengurus Yayasan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Pusat. Selain Lampung, ada Palembang, Banten, Bali, Kalimantan, Bengkulu, serta beberapa provinsi lain di tanah air.

Marah Sakti menanggapi politik dinasti yang mewabah ini usai memberikan materi pada kuliah di SJI, Rabu (21/9).

Menurutnya politik ini sangat negatif. Saat ini Indonesia membutuhkan integritas untuk membangun, negara ini sedang krisis, membutuhkan pemimpin yang mampu berjalan bersamaan dengan rakyat.

Tetapi dalam konteks ini, masih menurut Marah, jika calon pemimpin tersebut berkompeten maka tak masalah ia menjadi bagian untuk turut membangun wilayahnya. “Sedangkan, jika calon pemimpin tersebut masih under capacity atau dibawah kapasitas yang diharapkan, silahkan mundur saja. Negara ini membutuhkan pemimpin yang benar-benar mau membangun, bukan membutuhkan orang-orang yang mengedepankan politik kepentingan,” tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan Hendry Ch. Bangun. Dia adalah Wakil Pemimpin Redaksi Harian Warta Kota. Menurutnya, politik dinasti ini, jika memang berkompeten dan dinilai mampu menjalankan tugas-tugasnya secara professional, maka juga baik. “Tapi sepanjang yang bersangkutan mampu dan profesional, no problem.” (len)

Kamis, 22 September 2011

Tidak ada komentar