Tajuk - 19 Agustus 2011
Ketika menyebut kata tim, yang tergambar adalah kerjasama dilakukan dua orang atau lebih, dengan spesifikasi dan keahlian tertentu bersinergi untuk mencapai suatu tujuan. Artinya, tim merupakan penyimpul atau pengikat cara-cara, strategi atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan dimaksud.
Sebut saja tim pemenangan. Tentu yang dimaksud terdiri atas lebih dari dua orang dengan berbagai keahlian dan keterampilan, baik melalui retorika verbal maupun melalui media perantara dan penyerta. Tim pemenangan adalah upaya memenangkan siapa yang akan dimenangkan, baik perorangan, pasangan dan atau kelompok, dalam suatu kompetisi atau persaingan.
Tim ini memainkan berbagai cara agar yang akan dimenangkan beroleh keunggulan di segala segi, sehingga ending-nya: menang! Tim biasanya terdiri atas banyak elemen, baik perorangan maupun kelompok serta para pihak yang dinilai dapat memengaruhi dan memilih calon perorangan atau pasangan yang diunggulkan tersebut.
Tim juga harus berciri khas. Baik dari uniform yang digunakan maupun sandi-sandi dan kalimat-kalimat tertentu. Tapi yang jelas di bawah satu komando langsung maupun secara hierarkhis. Sebab, ketika ada pesan yang harus disampaikan dengan audiens atau massa, diharapkan akan secara cepat dan mudah diterima tanpa harus dijelaskan bertele-tele terlebih dahulu.
Tim yang baik adalah yang bisa mengaktualisasikan sekaligus menyosialisasikan pesan-pesan tim kepada audiens atau massa tanpa mengenal strata. Tim, tentu saja banyak sebutan lainnya. Tapi yang jelas, ia terdiri atas banyak orang atau pihak dengan tujuan sama. Ada namanya tim sukses, tim kampanye, tim pemenangan, tim relawan, tim siluman, dan lain sebagainya.
Semuanya bertujuan memenangkan perorangan calon atau pasangan calon yang diusung, misalnya. Tapi yang tak kalah penting, bagaimana person-person yang termasuk di dalam tim ini mengerti kapasitas, tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Bagaimana berkomunikasi yang baik di dalam tim, ke luar tim, mengolah informasi secara lugas dengan bahasa yang membumi mudah dimengerti, maupun cara-cara menohok lawan tanpa yang bersangkutan merasa disakiti. Itulah tim.
Kerja sama yang baik antarelemen di dalamnya dengan tetap mengedepankan kesantunan dalam bersosialisasi tanpa harus meninggalkan etika berkomunikasi. Tim pemenangan akan beroleh prestasi sesuai yang diharapkan tanpa harus meninggalkan kekecewaan atau kekesalan dan perasaan sakit hati lawan-lawan yang ada. (*)
Sebut saja tim pemenangan. Tentu yang dimaksud terdiri atas lebih dari dua orang dengan berbagai keahlian dan keterampilan, baik melalui retorika verbal maupun melalui media perantara dan penyerta. Tim pemenangan adalah upaya memenangkan siapa yang akan dimenangkan, baik perorangan, pasangan dan atau kelompok, dalam suatu kompetisi atau persaingan.
Tim ini memainkan berbagai cara agar yang akan dimenangkan beroleh keunggulan di segala segi, sehingga ending-nya: menang! Tim biasanya terdiri atas banyak elemen, baik perorangan maupun kelompok serta para pihak yang dinilai dapat memengaruhi dan memilih calon perorangan atau pasangan yang diunggulkan tersebut.
Tim juga harus berciri khas. Baik dari uniform yang digunakan maupun sandi-sandi dan kalimat-kalimat tertentu. Tapi yang jelas di bawah satu komando langsung maupun secara hierarkhis. Sebab, ketika ada pesan yang harus disampaikan dengan audiens atau massa, diharapkan akan secara cepat dan mudah diterima tanpa harus dijelaskan bertele-tele terlebih dahulu.
Tim yang baik adalah yang bisa mengaktualisasikan sekaligus menyosialisasikan pesan-pesan tim kepada audiens atau massa tanpa mengenal strata. Tim, tentu saja banyak sebutan lainnya. Tapi yang jelas, ia terdiri atas banyak orang atau pihak dengan tujuan sama. Ada namanya tim sukses, tim kampanye, tim pemenangan, tim relawan, tim siluman, dan lain sebagainya.
Semuanya bertujuan memenangkan perorangan calon atau pasangan calon yang diusung, misalnya. Tapi yang tak kalah penting, bagaimana person-person yang termasuk di dalam tim ini mengerti kapasitas, tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Bagaimana berkomunikasi yang baik di dalam tim, ke luar tim, mengolah informasi secara lugas dengan bahasa yang membumi mudah dimengerti, maupun cara-cara menohok lawan tanpa yang bersangkutan merasa disakiti. Itulah tim.
Kerja sama yang baik antarelemen di dalamnya dengan tetap mengedepankan kesantunan dalam bersosialisasi tanpa harus meninggalkan etika berkomunikasi. Tim pemenangan akan beroleh prestasi sesuai yang diharapkan tanpa harus meninggalkan kekecewaan atau kekesalan dan perasaan sakit hati lawan-lawan yang ada. (*)
Tidak ada komentar