PLN Liwa Bakal Didemo
Sukau, WL - 25 Juli 2011
Menjelang bulan Romadlon masyarakat di beberapa kecamatan, khususnya Sukau dan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar), resah. Pasalnya penyakit kampunhan PLN yang kerap byar-pet tak menentu kian menjadi-jadi. Tak pelak, kondisi itu menjadi keluhan warga terlebih menjelang bulan yang disucikan umat muslim tersebut.
Demikian dikatakan salah seorang warga Sukau, Gunawan, Minggu (24/7). Menurutnya, setiap menjelang bulan romodlon PLN kerap mati. Fenomena itu kian menjadi kebiasaan yang kurang nyaman bagi konsumen.
Gunawan berharap PLN lebih meningkatkan kinerja. Jika terpaksa perusahaan plat merah itu melakukan pemadaman karena kendala teknis atau non-teknis pihanya berharap pihak PLN mensosialisasikan terlebih dahulu.
Gunawan menilai kinerja PLN di Lambar cendrung stagnan dari tahun ke tahun. Meski telah berganti manajer. “Tidak ada peningkatan kinerja, wajar budaya byar-pet terus dilestarikan,” tutup Gunawan.
Bukan hanya itu, Gunawan berketatapan akan melakukan aksi demo ke kantor pelayanan PLN Ranting Liwa jika saat puasa ternyata masih terjadi pemadaman tanpa alasn jelas.
“PLN kita ini tak serius. Masa iya, selalu mati-hidup. Sementara bayarannya tak pernah berkurang, yang ada naik terus. Kalau sampai puasa masih sperti ini, kami akan melakukan demo.” (esa)
Menjelang bulan Romadlon masyarakat di beberapa kecamatan, khususnya Sukau dan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar), resah. Pasalnya penyakit kampunhan PLN yang kerap byar-pet tak menentu kian menjadi-jadi. Tak pelak, kondisi itu menjadi keluhan warga terlebih menjelang bulan yang disucikan umat muslim tersebut.
Demikian dikatakan salah seorang warga Sukau, Gunawan, Minggu (24/7). Menurutnya, setiap menjelang bulan romodlon PLN kerap mati. Fenomena itu kian menjadi kebiasaan yang kurang nyaman bagi konsumen.
Gunawan berharap PLN lebih meningkatkan kinerja. Jika terpaksa perusahaan plat merah itu melakukan pemadaman karena kendala teknis atau non-teknis pihanya berharap pihak PLN mensosialisasikan terlebih dahulu.
Gunawan menilai kinerja PLN di Lambar cendrung stagnan dari tahun ke tahun. Meski telah berganti manajer. “Tidak ada peningkatan kinerja, wajar budaya byar-pet terus dilestarikan,” tutup Gunawan.
Bukan hanya itu, Gunawan berketatapan akan melakukan aksi demo ke kantor pelayanan PLN Ranting Liwa jika saat puasa ternyata masih terjadi pemadaman tanpa alasn jelas.
“PLN kita ini tak serius. Masa iya, selalu mati-hidup. Sementara bayarannya tak pernah berkurang, yang ada naik terus. Kalau sampai puasa masih sperti ini, kami akan melakukan demo.” (esa)
Tidak ada komentar