PJOK Bakal Memonitoring Pelaksanaan PNPM
Sekincau, WL - 21 Juli 2011
Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mewacanakan memonitoring pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) pasca dikucurkannya dana program tersebut. Itu bertujuannya agar pelaksanaan pembangunan melalui PNPM-MP itu maksimal danti dakmengecewakan masyarakat luas.
Hal tersebut dijelaskan Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pekon (PMP), Misno, SE kepada Warta Lambar, Rabu (20/7). Menurut Misno pihaknya akan terus memantau pelaksanaan program tersebut di setiap pekon yang ada di Sekincau. “Sebab tahun lalu banyak kejanggalan dan kurang maksimal hasil kerja Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) karena kurangnya pengawasan,” imbuhnya.
Misno menambahkan, UPK dan TPK diharapkan lebih profesional menjalankan program tersebut, mengacu juklak, juknis dan rencana anggaran biaya (RAB) yang telah ditentukan, serta tidak berambisi meraih keuntungan dari pelaksanaannya.
Masih kata Misno, UPK-TPK jangan sampai permanen (tetap Red) karena warga yang lain juga ingin memahami arti dan tujuan PNPM-MP itu sendiri. Selain itu, untuk pekerja harus dari daerah itu sendiri karena program tersebut bertujuan meningkatkan ekonomi warga. “Banyak UPK-TPK yang telah bertahun-tahun andil, sedangkan tidak sedikit yang tak diikutsertakan bahkan belum pernah ikut dalam pelaksanaan PNPM-MP itu sendiri,” pungkasnya. (nop)
Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mewacanakan memonitoring pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) pasca dikucurkannya dana program tersebut. Itu bertujuannya agar pelaksanaan pembangunan melalui PNPM-MP itu maksimal danti dakmengecewakan masyarakat luas.
Hal tersebut dijelaskan Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pekon (PMP), Misno, SE kepada Warta Lambar, Rabu (20/7). Menurut Misno pihaknya akan terus memantau pelaksanaan program tersebut di setiap pekon yang ada di Sekincau. “Sebab tahun lalu banyak kejanggalan dan kurang maksimal hasil kerja Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) karena kurangnya pengawasan,” imbuhnya.
Misno menambahkan, UPK dan TPK diharapkan lebih profesional menjalankan program tersebut, mengacu juklak, juknis dan rencana anggaran biaya (RAB) yang telah ditentukan, serta tidak berambisi meraih keuntungan dari pelaksanaannya.
Masih kata Misno, UPK-TPK jangan sampai permanen (tetap Red) karena warga yang lain juga ingin memahami arti dan tujuan PNPM-MP itu sendiri. Selain itu, untuk pekerja harus dari daerah itu sendiri karena program tersebut bertujuan meningkatkan ekonomi warga. “Banyak UPK-TPK yang telah bertahun-tahun andil, sedangkan tidak sedikit yang tak diikutsertakan bahkan belum pernah ikut dalam pelaksanaan PNPM-MP itu sendiri,” pungkasnya. (nop)
Tidak ada komentar