Mandirisejati Bahas Aturan Pekon
Krui Selatan, WL - 06 Juli 2011
Guna penataan di segala sektor, Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menggelar rapat lengkap. Kepada Warta Lambar, Rabu (6/7), Peratin Azhari Syafi'i, menjelaskan pihaknya telah mengadakan rapat lengkap pada Senin (4/7).
Tampak hadirpengurus lembaga himpun pemekon (LHP), tokoh masyarakat dan kader PKK. Dalam pembahasan rapat tersebut disepakati menyusun aturan penataan pekon untuk menggali potensi yang ada agar dapat sejajar dengan pekon-pekon yang telah mapan.
Itu diprioritaskan dalam penataan di daerah pantai yang merupakan daerah wisata yang dirancang di segi tata letak, kepemilikan hingga penghuni dan pengunjung.
Diharapkan, setelah penataan, nantinya untuk sektor wisata pihak pekon dapat memungut retribusi terhadap pengunjung penikmat wisata. Hasilnya dapat digunakan untuk pembangunan pekon. Selain itu, keberadaan penghuni, baik yang telah lama tinggal atau yang pergi dapat diketahui pihak pekon.
Itu mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Karena tidak menutup kemungkinan nantinya ada pertanyaan dari pihak-pihak lain kepada pemimpin atau aparat pekon, baik jumlah dan asal wisatawan mancanegara maupun lokal. “Kita tidak dapat menjelaskan jika ada yang bertanya,” tutup Azhari. (sul)
Guna penataan di segala sektor, Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menggelar rapat lengkap. Kepada Warta Lambar, Rabu (6/7), Peratin Azhari Syafi'i, menjelaskan pihaknya telah mengadakan rapat lengkap pada Senin (4/7).
Tampak hadirpengurus lembaga himpun pemekon (LHP), tokoh masyarakat dan kader PKK. Dalam pembahasan rapat tersebut disepakati menyusun aturan penataan pekon untuk menggali potensi yang ada agar dapat sejajar dengan pekon-pekon yang telah mapan.
Itu diprioritaskan dalam penataan di daerah pantai yang merupakan daerah wisata yang dirancang di segi tata letak, kepemilikan hingga penghuni dan pengunjung.
Diharapkan, setelah penataan, nantinya untuk sektor wisata pihak pekon dapat memungut retribusi terhadap pengunjung penikmat wisata. Hasilnya dapat digunakan untuk pembangunan pekon. Selain itu, keberadaan penghuni, baik yang telah lama tinggal atau yang pergi dapat diketahui pihak pekon.
Itu mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Karena tidak menutup kemungkinan nantinya ada pertanyaan dari pihak-pihak lain kepada pemimpin atau aparat pekon, baik jumlah dan asal wisatawan mancanegara maupun lokal. “Kita tidak dapat menjelaskan jika ada yang bertanya,” tutup Azhari. (sul)
Tidak ada komentar