HEADLINE

Firman Yani Mencalon Bupati Lambar



Balik Bukit, WL - 15 Agustus 2011

Orang ketiga yang secara terang-terangan menyatakan niat dan keinginannya menjadi bakal calon (balon) bupati Kabupaten Lampung Barat (Lambar) periode 2012-2017, setelah H. Fahrurrazi, SP, MM dan Elti Yunani, SH, M.Kn, adalah H. Firman Yani, SH.

Mantan ketua DPC Partai Demokrat (PD) Lambar periode 2007-2011 tersebut mengaku merasa terpanggil mengabdi di kabupaten berpenduduk lebih dari 420 ribu jiwa tersebar di 25 kecamatan itu sebagai bentuk rasa terima kasih dan tanggungjawabnya.

Sebagai orang yang mengenal betul Lambar, tak berlebihan ketika Firman kemudian berkemauan menjadi orang nomor satu di daerah paling barat Provinsi Lampung berbatasan dengan Kabupaten Kaur Bengkulu dan Kabupaten OKU Selatan Sumsel tersebut.

Firman, anak ke-9 dari 10 bersaudara pasangan almarhum H. Hasnawi—merupakan salah satu tokoh yang diperhitungkan di Kabupaten Lampung Utara—pernah menjadi anggota DPRD setempat selama empat periode sejak tahun 1971—berasal dari Desa Pagardewa dengan almarhumah ibunya Hj. Nunsari dari Desa Kotabatu Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, OKU Selatan.

Dia dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana dan taat beribadah bersama kedua orangtua dan saudara-saudaranya di Kotabumi. SD dan SMP diselesaikannya di Kotabumi. Firman remaja kemudian melanjutkan sekolahnya ke Bogor hingga kuliah di salah satu universitas kenamaan di Kota Hujan tersebut.

Asyik kuliah sambil bekerja, Firman harus menunda menyelesaikan studinya tepat waktu dan hijrah ke Lampung dan mengonversinya ke Universitas Saburai hingga ia berhasil menyandang predikat sarjana hukum (SH. Pada kesempatan yang sama, dia juga aktif sebagai kontraktor, utamanya di Lambar.

Karena itu, Lambar, bagi Firman bukanlah daerah asing. Dia banyak tahu seluk beluk Lambar dengan seluruh kekayaan dan potensi yang terkandung di dalamnya. “Alhamdulillah, saya tahu banyak tentang Lambar karena menjadi kontraktor,” kata dia dalam wawancara per telepon, pekan lalu.

Saat ditanya motovasinya mencalon, Firman mengatakan akan lebih mensejahterkahan kehidupan masarakat Lambar. “Itu tidak berarti sekarang tak sejahtera. Saya berniat lebih mensejahterakan kehidupan masyarakatnya. Dan ketika saya dipercaya, saya akan membuktikannya.”

Secara khusus, Firman menggarisbawahi perjuangan warga yang tersebar di 10 kecamatan wilayah pesisir  yang berkeinginan menjadi kabupaten tersendiri, Kabupateh Pesisir Barat (KPB) yang telah lama diperjuangkan.
“Saya prihatin karena sampai saat ini KPB belum juga lahir. Saya sebetulnya berharap ada calon dari pesisir, setidaknya calon wakil bupati. Syukur-syukur calon bupati. Tapi, bila diperintahkan partai saya siap untuk maju 2012 sebagai bupati. Jika nanti saya berkesempatan menjadi calon dan terpilih, saya akan buktikan bahwa pesisir barat layak jadi kabupaten tersendiri,” tutupnya. (*)

2 komentar:

  1. Tolong jangan bawa isu pemekaran pesisir barat dalam Pilkada 2012 mendatang, siapapun calon dimaksud akan dicap munafik, saya berkeyakinan masyarakat krui sudah tidak ingin lagi pemekaran, karena saya juga yakin suatu saat krui akan tetap jadi kabupaten bila sampai waktunya, berlagalah secara per dan terjun bebas, jangan bawa bawa nama pesisir barat, sekali lagi jangan bawa pesisir barat, kekecewaan masyarakat krui adalah sebuah derita panjang dan pesisir barat hanya jadi korban politik, selamat berjuang .... ??

    BalasHapus
  2. Saya ikut bangga dgn kemajuan perpolitikan di "tanah kelahiran"-ku Lampung Barat (tepatnya P.Pisang). Tetapi pesan saya bapak/ibu, berpolitiklah dengan santun. Berpolitiklah dengan tujuan untuk memajukan Lampung Barat. Jangan berpolitik demi memuaskan syahwat nafsu hewani didalam diri kita.
    Pemekaran sebuah wilayah menurut hemat saya, harus dilihat banyak aspek. Dari sisi masyarakat, mungkin saja akan menguntungkan, karena pembangunan akan lebih bisa dipercepat. Tapi disisi lain, jangan2 ini akal2an "orang2kuat" yg sudah kebelet pengen jadi Pejabat Daerah.

    BalasHapus