Fahrurrazi Perkenalkan Diri dengan Warga Wayheni
Bengkunatbelimbing, WL - 08 Agustus 2011
Sosok H. Fahrurrazi, SP, MM yang belakangan namanya mencuat dan kerap ditulis di media cetak setelah menyatakan keinginannya maju mencalon sebagai bupati Kabupaten Lampung Barat (Lambar) 2012-2017, kembali mengemuka. Setelah melakukan hal serupa di sekitar tanah kelahirannya Pekon Tanjungsakti Lemong dan memuat biodatanya di media, Sabtu (6/8) malam, ia berkesempatan melakukan silaturrahmi dengan keluarga besarnya di Pemangku Wayheni Pekon Penyandingan bertempat di Masjid Nurul Huda.
Sebelumnya, Fahrurrazi berbuka puasa di rumah kerabatnya Rabiddin bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka adat setempat, lalu dilanjutkan dengan solat magrib, isya, dan tarawih berjamaah. Ba’da tarawih, silaturrahmi itupun digelar dimulai perkenalan dirinya oleh pembawa acara, sambutan tokoh masyarakat diwakili Mukjiz Abdullah.
Dijelaskan, kedatangan Fahrurrazi adalah dalam rangka perkenalan dan silaturahmi ihwal keinginannya mencalon bupati di pekon tersebut, bukan tanpa alasan. Sebab, sabai atau besan dari putra keduanya, Saad Zein, cukup dikenal dan memang sesepuh tetua adat di daerah itu. Pada kesimpulannya, Fahrurrazi yang bersilaturrahmi dengan warga nampak terjalin keakbraban.
Di penghujung acara siraman rohani yang disampaikan ustadz Khairudin Yusuf dari Bandarlampung selama 2 x 60 menit yang mengurai Jagalah yang Lima Sebelum Datang yang Lima itu, cukup menyita perhatian. Sebab, ustadz Khairuddin dalam ceramahnya yang kerap diselingi banyolan, praktis mengocok perut jamaah yang hadir. Sehingga tak terasa waktu selama dua jam itu pun kurang.
Ustadz Khairuddin yang berceramah dua jam tersebut cukup mendidik sekaligus menghibur. Dia mengurai yang lima itu tadi. Sesekali dalam selingan uraian ceramahnya tetap ‘menjual’ sosok Fahrurrazi kepada warga Wayheni bahwa yang bersangkutan layak dan mempunyai kemampuan menjadi orang nomor satu di kabupaten paling barat di Provinsi Lampung itu. Fahrurrazi, putra kelahiran Pekon Tanjungsakti dibesarkan di Penengahan Lemong, bersekolah di SMPN Krui dan juga merupakan alumni SMAN 3, sekarang tinggal di Gang Randu Segalamider Bandarlampung itu memang harus ada campur tangan.
Kata Khairuddin, sosok Fahrurrazi yang dilahirkan di Lampung Barat, kini adalah staf di Inspektorat Pemprov Lampung, sudah menjadi garis tangannya mencalon. “Karena itu harus ada campur tangan kita (memilih pada saat pilkada), agar dia bisa tanda tangan (setelah menjadi bupati), dan ada buah tangannya (ucapan terma kasihnya) kepada kita.” (aga)
Sosok H. Fahrurrazi, SP, MM yang belakangan namanya mencuat dan kerap ditulis di media cetak setelah menyatakan keinginannya maju mencalon sebagai bupati Kabupaten Lampung Barat (Lambar) 2012-2017, kembali mengemuka. Setelah melakukan hal serupa di sekitar tanah kelahirannya Pekon Tanjungsakti Lemong dan memuat biodatanya di media, Sabtu (6/8) malam, ia berkesempatan melakukan silaturrahmi dengan keluarga besarnya di Pemangku Wayheni Pekon Penyandingan bertempat di Masjid Nurul Huda.
Sebelumnya, Fahrurrazi berbuka puasa di rumah kerabatnya Rabiddin bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka adat setempat, lalu dilanjutkan dengan solat magrib, isya, dan tarawih berjamaah. Ba’da tarawih, silaturrahmi itupun digelar dimulai perkenalan dirinya oleh pembawa acara, sambutan tokoh masyarakat diwakili Mukjiz Abdullah.
Dijelaskan, kedatangan Fahrurrazi adalah dalam rangka perkenalan dan silaturahmi ihwal keinginannya mencalon bupati di pekon tersebut, bukan tanpa alasan. Sebab, sabai atau besan dari putra keduanya, Saad Zein, cukup dikenal dan memang sesepuh tetua adat di daerah itu. Pada kesimpulannya, Fahrurrazi yang bersilaturrahmi dengan warga nampak terjalin keakbraban.
Di penghujung acara siraman rohani yang disampaikan ustadz Khairudin Yusuf dari Bandarlampung selama 2 x 60 menit yang mengurai Jagalah yang Lima Sebelum Datang yang Lima itu, cukup menyita perhatian. Sebab, ustadz Khairuddin dalam ceramahnya yang kerap diselingi banyolan, praktis mengocok perut jamaah yang hadir. Sehingga tak terasa waktu selama dua jam itu pun kurang.
Ustadz Khairuddin yang berceramah dua jam tersebut cukup mendidik sekaligus menghibur. Dia mengurai yang lima itu tadi. Sesekali dalam selingan uraian ceramahnya tetap ‘menjual’ sosok Fahrurrazi kepada warga Wayheni bahwa yang bersangkutan layak dan mempunyai kemampuan menjadi orang nomor satu di kabupaten paling barat di Provinsi Lampung itu. Fahrurrazi, putra kelahiran Pekon Tanjungsakti dibesarkan di Penengahan Lemong, bersekolah di SMPN Krui dan juga merupakan alumni SMAN 3, sekarang tinggal di Gang Randu Segalamider Bandarlampung itu memang harus ada campur tangan.
Kata Khairuddin, sosok Fahrurrazi yang dilahirkan di Lampung Barat, kini adalah staf di Inspektorat Pemprov Lampung, sudah menjadi garis tangannya mencalon. “Karena itu harus ada campur tangan kita (memilih pada saat pilkada), agar dia bisa tanda tangan (setelah menjadi bupati), dan ada buah tangannya (ucapan terma kasihnya) kepada kita.” (aga)
Tidak ada komentar