DPRD Lampung, akan panggil PT Pertamina
Bandarlampung, WL - 03 Juli 2011
DPRD Lampung akan memanggil PT. Pertamina Depo Panjang. Pemanggilan tersebut untuk meminta data penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Lampung.
Ketua DPRD Marwan Cik Asan, mengatakan pemanggilan itu terkait kelangkaan BBM bersubsidi berupa premium dan solar di daerah tersebut yang sudah berlangsung sekitar tiga minggu.
"Kami akan melakukan pemanggilan melalui komisi II yang membidanginya. Kami meminta Pertamina membuka data penggunaan BBM di Lampung," kata Marwan.
Data yang dimiliki Pertamina, menurut Marwan, sangat penting untuk mencari solusi kelangkaan BBM bersubsidi. Data tersebut bisa menjelaskan seberapa banyak penggunaan BBM dan kuota yang tersedia hingga saat ini.
Marwan menjelaskan, Pertamina tentunya memiliki data jumlah pemakaian BBM setiap semester pada tahun lalu. Selain itu, data kuota yang diberikan pada 2011 dan aktualiasi penggunaan dari kuota yang diberikan hingga saat ini.
"Data-data tersebut bisa diuraikan dan disampaikan kepada DPRD. Kalau memang kuota yang tersedia kurang karena konsumsi rata-rata lebih tinggi, maka Lampung bisa mengajukan pertambahan kuota kepada Pemerintah Pusat," terang politisi Partai Demokrat ini.
Sejauh ini, lanjut Marwan, pihakny tidak mengetahui data-data rinci terkait kondisi yang mengakibatkan kelangkaan. Padahal, data tersebut bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan kelangkaan.
"Ini sudah tiga minggu (kelangkaan BBM bersubsidi). Saya lihat di lapangan sampai hari ini pun masih terjadi. Kami berharap Pertamina mau memaparkan kenyataan aktual penggunaan BBM bersubsidi di Lampung," tegas Marwan.
Mengenai penyebab kelangkaan BBM subsidi akibat banyaknya pengecer, Marwan, mengatakan hal tersebut hanyalah akibat. Oknum-oknum pengecer hanya memanfaatkan kondisi kelangkaan BBM subsidi.
"Persoalan mendasar dari kelangkaan BBM bersubsidi adalah besarnya permintaan daripada penyaluran BBM yang dilakukan. Makanya, perlu kajian. Untuk melakukan kajian, Pertamina harus menyampaikan data," jelas Marwan. (len)
DPRD Lampung akan memanggil PT. Pertamina Depo Panjang. Pemanggilan tersebut untuk meminta data penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Lampung.
Ketua DPRD Marwan Cik Asan, mengatakan pemanggilan itu terkait kelangkaan BBM bersubsidi berupa premium dan solar di daerah tersebut yang sudah berlangsung sekitar tiga minggu.
"Kami akan melakukan pemanggilan melalui komisi II yang membidanginya. Kami meminta Pertamina membuka data penggunaan BBM di Lampung," kata Marwan.
Data yang dimiliki Pertamina, menurut Marwan, sangat penting untuk mencari solusi kelangkaan BBM bersubsidi. Data tersebut bisa menjelaskan seberapa banyak penggunaan BBM dan kuota yang tersedia hingga saat ini.
Marwan menjelaskan, Pertamina tentunya memiliki data jumlah pemakaian BBM setiap semester pada tahun lalu. Selain itu, data kuota yang diberikan pada 2011 dan aktualiasi penggunaan dari kuota yang diberikan hingga saat ini.
"Data-data tersebut bisa diuraikan dan disampaikan kepada DPRD. Kalau memang kuota yang tersedia kurang karena konsumsi rata-rata lebih tinggi, maka Lampung bisa mengajukan pertambahan kuota kepada Pemerintah Pusat," terang politisi Partai Demokrat ini.
Sejauh ini, lanjut Marwan, pihakny tidak mengetahui data-data rinci terkait kondisi yang mengakibatkan kelangkaan. Padahal, data tersebut bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan kelangkaan.
"Ini sudah tiga minggu (kelangkaan BBM bersubsidi). Saya lihat di lapangan sampai hari ini pun masih terjadi. Kami berharap Pertamina mau memaparkan kenyataan aktual penggunaan BBM bersubsidi di Lampung," tegas Marwan.
Mengenai penyebab kelangkaan BBM subsidi akibat banyaknya pengecer, Marwan, mengatakan hal tersebut hanyalah akibat. Oknum-oknum pengecer hanya memanfaatkan kondisi kelangkaan BBM subsidi.
"Persoalan mendasar dari kelangkaan BBM bersubsidi adalah besarnya permintaan daripada penyaluran BBM yang dilakukan. Makanya, perlu kajian. Untuk melakukan kajian, Pertamina harus menyampaikan data," jelas Marwan. (len)
Tidak ada komentar