Diduga Ada Penimbunan Elpiji
Bandarlampung, WL - 22 Agustus 2011
Sudah hampir sepekan beberapa wilayah di Provinsi Lampung mengalami kelangkaan gas elpiji, baik ukuran 3Kg maupun 12Kg. Kelangkaan terjadi antara lain di Kabupaten Pringsewu, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Bandarlampung.
Berdasar pantauan wartawan Koran ini, harga gas di setiap kabupaten tersebut berbeda-beda. Harga gas 12Kg yang biasanya Rp80 ribu di Pringsewu kini Rp100 ribu. Itu pun harus indent atau memesan beberapa hari sebelumnya.
Sedangkan yang 3Kg harganya naik dari Rp13 ribu jadi Rp19 ribu. Menurut Sales Representatif Gas Domestik Region II Rayon III Lampung Ahmad Yudistira, kelangkaan gas ini akibat surutnya sungai Musi, Sumatera Selatan.
"Hal tersebut membuat distribusi elpiji Sumatera Bagian Selatan, termasuk Lampung, tidak dapat dilakukan pada 13-15 Agustus lalu. Nah, pada tanggal tersebut, injeksi ditunda menunggu air pasang terlebih dahulu," ungkapnya saat dihubungi wartawan, Minggu (21/8).
Karena itu, Pertamina memindahkan titik suplai ke Tanjungpriok. Namun, masalahnya pengangkutan dari Tanjungpriok membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dari Plaju, Sumatera Selatan. Hal ini membuat pasokan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji Rayon III Lampung sempat mengalami kekosongan.
Selain itu Yudistira juga menambahkan kelangkaan yang terjadi bukan hanya masalah suplai tersendat. "Kemungkinan ada oknum atau pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan peluang, membeli dalam jumlah banyak dan menimbunnya," katanya. (len)
Sudah hampir sepekan beberapa wilayah di Provinsi Lampung mengalami kelangkaan gas elpiji, baik ukuran 3Kg maupun 12Kg. Kelangkaan terjadi antara lain di Kabupaten Pringsewu, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Bandarlampung.
Berdasar pantauan wartawan Koran ini, harga gas di setiap kabupaten tersebut berbeda-beda. Harga gas 12Kg yang biasanya Rp80 ribu di Pringsewu kini Rp100 ribu. Itu pun harus indent atau memesan beberapa hari sebelumnya.
Sedangkan yang 3Kg harganya naik dari Rp13 ribu jadi Rp19 ribu. Menurut Sales Representatif Gas Domestik Region II Rayon III Lampung Ahmad Yudistira, kelangkaan gas ini akibat surutnya sungai Musi, Sumatera Selatan.
"Hal tersebut membuat distribusi elpiji Sumatera Bagian Selatan, termasuk Lampung, tidak dapat dilakukan pada 13-15 Agustus lalu. Nah, pada tanggal tersebut, injeksi ditunda menunggu air pasang terlebih dahulu," ungkapnya saat dihubungi wartawan, Minggu (21/8).
Karena itu, Pertamina memindahkan titik suplai ke Tanjungpriok. Namun, masalahnya pengangkutan dari Tanjungpriok membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dari Plaju, Sumatera Selatan. Hal ini membuat pasokan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji Rayon III Lampung sempat mengalami kekosongan.
Selain itu Yudistira juga menambahkan kelangkaan yang terjadi bukan hanya masalah suplai tersendat. "Kemungkinan ada oknum atau pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan peluang, membeli dalam jumlah banyak dan menimbunnya," katanya. (len)
Tidak ada komentar