HEADLINE

Budaya Lampung Kian Terkikis

Waytenong, WL - 11 Agustus 2011

Akhir-akhir ini budaya khas Lampung, khususnya di Lampung Barat (Lambar), cenderung terkikis oleh kemajuan jaman dm budaya bangsa lain (akulturasi budaya). Bahkan, sedikit demi sedikit mulai hilang. Itu disebabkan beberapa faktor, seperti banyaknya orang asli Lampung yang gengsi alias minder bila dirinya di katakan orang Lampung.

Apalagi tidak adanya perhatian dari pihak terkait, ditambah masuknya budaya-budaya luar, sehingga kebudayaan asli pribumi terpinggirkan. Hal tersebut dijelaskan Mei Desiana, warga Pekon Tambakjaya Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kepada Warta Lambar, Kamis (11/8).

Desi—sapaan akrabnya—mengatakan bagi masyarakat yang merasa orang Lampung asli, seharusnya bangga dengan adanya kebudayaan yang dimiliki karena itu merupakan salah satu kekayaan, bukan sebaliknya malah minder.

Apa lagi mengutamakan kebudayaan luar, tapi bukan berarti orang Lampung melarang masuknya budaya lain dan membeda-bedakan antara kebudayaan Lampung dengan kebudayaan lain, lantas terjadi semacam kecemburuan sosial dan memantik konflik.

Sebab, perbedaan budaya tidak berarti melarang budaya lain masuk ke daerah Lampung. “Tapi ketika budaya lain masuk, justru kita lebih bersemangat melestarikan budaya sendiri agar salah satu kekayaan ini tetap terjaga,” ujar dia. 

Hal tersebut, menurutnya, perlu di tanggulangi oleh masyarakat itu sendiri. Sebab dilestarikan atau tidaknya budaya itu tergantung bagaimana masyarakatnya. Serta mendapat perhatian yang diharapkan berperan vital dalam melestarikan budaya itu sendiri.

“Terkikisnya budaya hendaknya menjadi evaluasi bersama. Harus ada kerja sama antara pihak terkait dan masyarakat untuk kembali menggiatkan dan melestarikan budaya Lampung ini,” pungkasnya. (san)

Tidak ada komentar