Bang Oji Didukung Keluarga Besar
Lemong, WL - 22 Juli 2011
“Dalam konteks kekinian, memimpin adalah kekuasaan. Dalam konteks kenegaraan, memimpin adalah suatu pilihan. Tapi dalam konteks keimanan memimpin adalah suatu kewajiban.”
Itulah sepenggal kalimat bijak yang disampaikan Drs. H. Fahrurrozi—akrab disapa Bang Oji—yang belakangan namanya mencuat setelah menyatakan keinginan dirinya maju mencalon sebagai bupati Kabupaten Lampung Barat (Lambar) periode 2012-2017.
Ditemui di sela-sela kesibukannya di Liwa, Kamis (21/7), Bang Oji mengaku akan menyeriusi obsesinya menjadi orang nomor satu di Bumi Lambar Sai Betik tersebut. Dia mempunyai alasan tersendiri maju mencalon karena dukungan keluarga besarya di wilayah pesisir Lambar.
Dia mengaku sudah saatnya putra pesisir tampil memimpin di tanah kelahirannya sendiri. “Kita tetap butuh pemimpin, tapi pemimpin yang tahu diri dan tahu alasan kehadirannya yang hakiki,” ujarnya singkat.
Menurutnya, sosok pemimpin yang benar mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan golongan, kelompok, dan pribadi dengan semangat membangun yang merata dan futuristik.
“Kita tetap butuh orang besar, tetapi bukan karena kekuasannya, melainkan besar lantaran membuat kekuasaan menjadi lebih kecil ketimbang kepentingan masyarakat banyak. Biar bagaimanapun, seorang pemimpin adalah sebuah keharusan,” pungkasnya. (aga)
“Dalam konteks kekinian, memimpin adalah kekuasaan. Dalam konteks kenegaraan, memimpin adalah suatu pilihan. Tapi dalam konteks keimanan memimpin adalah suatu kewajiban.”
Itulah sepenggal kalimat bijak yang disampaikan Drs. H. Fahrurrozi—akrab disapa Bang Oji—yang belakangan namanya mencuat setelah menyatakan keinginan dirinya maju mencalon sebagai bupati Kabupaten Lampung Barat (Lambar) periode 2012-2017.
Ditemui di sela-sela kesibukannya di Liwa, Kamis (21/7), Bang Oji mengaku akan menyeriusi obsesinya menjadi orang nomor satu di Bumi Lambar Sai Betik tersebut. Dia mempunyai alasan tersendiri maju mencalon karena dukungan keluarga besarya di wilayah pesisir Lambar.
Dia mengaku sudah saatnya putra pesisir tampil memimpin di tanah kelahirannya sendiri. “Kita tetap butuh pemimpin, tapi pemimpin yang tahu diri dan tahu alasan kehadirannya yang hakiki,” ujarnya singkat.
Menurutnya, sosok pemimpin yang benar mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan golongan, kelompok, dan pribadi dengan semangat membangun yang merata dan futuristik.
“Kita tetap butuh orang besar, tetapi bukan karena kekuasannya, melainkan besar lantaran membuat kekuasaan menjadi lebih kecil ketimbang kepentingan masyarakat banyak. Biar bagaimanapun, seorang pemimpin adalah sebuah keharusan,” pungkasnya. (aga)
Tidak ada komentar