HEADLINE

Puisi Karya Ari Vidianto

 
SEMARAK PUISI MALAM MINGGU (edisi ke-51)
 
DARI REDAKSI
Kirimkan puisimu minimal 5 judul dilengkapi dengan biodata diri dan foto bebas ke e-mail: riduanhamsyah@gmail.com. Puisi, biodata, foto bebas dalam satu file. Tidak boleh terpisah. Pada subjek e-mail ditulis SEMARAK PUISI MALAM MINGGU_edisi ke-52 (malam minggu selanjutnya). Naskah yg dimuat akan dishare oleh redaksi ke group fb Silaturahmi Masyarakat Lampung Barat (SIMALABA), SASTRA KORAN MAJALAH. Redaksi juga akan memberi konfirmasi pd penulis yg karyanya dimuat. Bila dalam 1 bulan puisimu tidak dimuat maka puisi dinyatakan ditolak. Salam kru redaksi.

LEMBAR KARYA TUNGGAL


PUISI PUISI ARI VIDIANTO

KENANGAN MEMBELIT

Kenangan membelit luka
Terhimpun terhempas lara
Alam yang menari tertawa
Mengolok diri penuh kecewa

Menantinya malam menuju pagi
Tetapkan satu kata mulia
Hingga hari-hari kan sepi

Lumbir, 6 Januari 2017


SETUMPUK RINDU


Setumpuk rindu
Menggetarkan gemericik kalbu
Terhimpit sunyi
Perlakuan alam menepi

Hasrat itu
Terbeban beban hati
Merapat rautmu
Wajah dunia semesta

Lambaian angin
Meniupkan gelora rindu
Semilir syahdu
Berirama nada merdu

Lumbir, 17 Januari 2017



MENDERU DEBU

Menderu debu hasrat ini luruh
Lepas kendali berkelana sepi
Puing-puing derita terperih
Tersebar penat hilang musnah

Tersisa harap bahagia nestapa
Butiran kisah indah merona
Terhalang dentingan irama dunia
Membahana berkelana lepas

Menyatu padu dengan alam
Tahtanya telah jelas adanya
Terpatri di relung semua jiwa
Bahagia tanpa linangan air mata

Lumbir, 18 Januari 2017


NADA HARI HARI

Semerdu nada hari-hari
Alam semseta pun mengilhami
Gemuruhnya gemparkan dunia
Seisi jagat raya mendamba

Bersahut-sahutan memanggil
Beriringan penuh arti sejati
Menyeru semua pemilik jiwa
Tuk bersujud kepada Yang Kuasa

Lumbir, 18 Januari 2017


HAMBURAN RASA

Hamburan rasa itu tumpah
Berhamburan bersama resah gelisah
Terbang melayang terbawa angin

Derita nestapa menyelimuti diri
Lambaian luka selalu menghampiri
Tersisa himpunan seruan emosi

Hari-hari yang telah mengabdi
Menyatu dengan waktu terkendali
Biarkan mengalir tanpa henti

Lumbir, 19 Januari 2017


MENGGERTAK HATI

Lamurnya warna sisi tersunyi
Dekap hangat mengiris hati
Rebah segala gundah melanda
Serpihan hari-hari terperih

Benak memikirkan kelopak hari
Menyayat waktu bertabur mimpi
Lepaskan seuntai irama hidup
Bertabir merekahnya senyuman alam

Terbenam mimpi-mimpi memori
Dalam dekap rimbunan melodi
Tabir mimpi penuh kendali
Terlepas hilang menggertak hati

Lumbir, 20 Januari 2017


 
 
Tentang Penulis:
Ari Vidianto,lahir di Banyumas, 27 Januari 1984. Bekerja sebagai Guru di SD Negeri 2 Lumbir.Bukunya yang sudah terbit yaitu Ibu Maafkan Aku ( Pustaka Kata, 2015 ) & Wajah-Wajah Penuh Cinta ( Pustaka Kata, 2016 ). 17 buku Antologi dan banyak karya yang dimuat di Media Massa seperti di Majalah Sang Guru, Ancas,SatelitPost, Tabloid Gaul, Readzone.com, Buanakata.com,Sultrakini.Com, Riaurealita.Com,Duta Masyarakat, Solopos dll . No Hp 085726348627, Facebook Ari Vidianto & Penulis Lumbir, email : ari.vidianto@gmail.com

Tidak ada komentar