HEADLINE

Mayoritas Jembatan Rusak Menimbulkan Tanda Tanya


Pesisir Barat - Dengan hampir secara keseluruhan kondisi jembatan di Jalur Lintas Barat (Jalinbar) Kabupaten Pesisir Barat (KPB) mengalami kerusakan yang umumnya kerusakannya sama yaitu mengalami jebol hingga menyebabkan jalan jembatan terputus, menimbulkan pertanyaan besar terhadap kalangan masyarakat. Pasalnya, mayoritas umur dari jembatan-jembatan yang ada di Jalinbar adalah jembatan yang belum berusia 50 tahun, namun sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.

"Jembatan-jembatan di Pesisir Barat ini adalah proyek pembangunan yang dikerjakan oleh satu perusahan yaitu PT. Hutama Karya, salah satu perusahan pusat milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pembangunannya dilakukan pada tahun 89 hingga 90 an. Dengan demikian dengan umur jembatan yang masih muda, namun hampir sudah rusak semua menimbulkan pertanyaan besar. Kenapa kok bisa, apakah memang saat pelaksanaannya dulu tidak diprioritaskannya kualitas pembangunan utamanya pada lantainya," ungkap salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Karyapenggawa, Ali Mukhsin, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (1/5).

Menurut Ali, Jembatan Gunungkemala adalah jembatan yang dibangun lebih awal dari jembatan-jembatan yang kini sudah rusak parah yang usianya sudah mencapai 50 tahun. Namun justru hal itu bertolak belakang dengan jembatan lainnya. Bagaimana tidak, Jembatan Gunungkemala hingga kini belum sekalipun mengalami kerusakan dan mendapatkan penanganan perbaikan. "Artinya memang kualitas pembangunan jembatan-jembatan di jalinbar ini jauh dari maksimal. Itu terbukti jika di bandingkan jembatan yang ada di jalinbar dengan salah satu jembatan ditempat lainnya seperti Jembatan Gunungkemala yang lebih awal dibangun dan sampai sekarang belum sekalipun rusak," lanjut Ali.

Dengan demikian pihaknya sangat berharap agar dari Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Lampung, segera melakukan kroscek ke lapangan dan melakukan interogasi ke perusahaan yang mengerjakan pembangunan jembatan-jembatan di jalinbar yaitu PT. Hutama Karya. "Jika Bina Marga provinsi sudah melakukan dua hal itu, maka akan terbukti lah apakah memang kualitasnya yang tidak maksimal atau memang karena ada faktor lain sehingga jembatan-jembatan yang terbilang masih muda ini cepat rusak," tandas Ali. (nov)

Tidak ada komentar