HEADLINE

Mencari Pekerjaan, Istri Ditinggal Merantau

Kebuntebu, WL  - Akibat terpuruknya perekonomian dalam kurun waktu satu tahun terakhir sekitar 25% penduduk Kecamatan Kebuntebu, Gedungsurian, Sumberjaya, dan Airhitam Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang umumnya kepala rumah tangga meninggalkan anak istri untuk merantau hingga ke Pulau Jawa. Hal tersebut disebabkan tidak ada lapangan kerja di Lambar, sehingga dengan alasan mengais rejeki di rantau para suami meninggalkan istri dan tidak sedikit yang berakhir perceraian disebabkan masalah perekonomian tersebut.

Hal tersebut dijelaskan Jajang, salah satu di antaranya, kepada Warta Lambar  Selasa (11/10), menurutnya sejak memasuki bulan Juni 2011 lalu banyak kepala rumah tangga yang meninggalkan anak istri dirumah untuk
merantau mencari penghasilan baru di luar daerah. Namun dalam pantauannya anak istri yang ditinggalkan cukup memprihatinkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari harus menjadi buruh kasar yang memang bukan suatu pekerjaan yang layak untuk wanita. “Tidak sedikit anak istri yang ditinggalkan makan hanya
satu kali sehari,” ucapnya.

Masih kata dia, selain kepala keluarga (KK) yang pergi merantau sekitar 10% ibu rumah tangga meninggalkan suami untuk menjadi tenaga kerja wanita (TKW) ke Malaysia dan Singapore. Sambungnya, meski cukup berisiko berimbas dalam mahligai rumah tangga. Mata pencarian masyarakat empat kecamatan tersebut umumnya petani kopi, sedangkan komoditas tersebut sudah tidak bisa diandalkan karena selain hasil menurun hingga 80% harga komoditas tersebut tidak stabil akibatnya perekonomian masyarakat terpuruk. “

Untuk itu saatnya pemkab memperhatikan kondisi tersebut dengan mencari solusi seperti memberikan lapangan pekerjaan, dengan memperioritaskan masyarakat miskin agar kesetaraan terlihat,” tutupnya. (nop)

Rabu, 12 Oktober 2011
*)

Tidak ada komentar