Terjerat Kemerdekaan: Kisah Warga Siring Gading yang Bertaruh Nyawa Menghadapi Infrastruktur Terbengkalai
Perjalanan menuju Pekon Siring Gading adalah sebuah perjuangan yang seolah tak berujung. Jalan menuju pekon ini, salah satu dari empat pekon di wilayah Enclave Way Haru, telah lama dibiarkan rusak. Ratusan tahun tanpa perbaikan membuat jalan ini dipenuhi lumpur tebal yang mengeras di musim kemarau dan menjadi licin berbahaya saat hujan turun. Bagi warga setempat, jalan ini bukan sekadar akses, melainkan tantangan hidup yang harus mereka hadapi setiap hari.
Ketika jalanan menjadi terlalu sulit untuk dilalui, banyak warga yang memilih untuk melintasi bibir pantai sebagai alternatif. Namun, pilihan ini tidak tanpa risiko. Gelombang laut yang ganas bisa menggulung kapan saja, seperti yang terjadi tahun lalu ketika tiga motor terseret ombak. Banyak warga yang mengalami kecelakaan, tertimpa motor yang terguling atau terseret ombak, menambah derita mereka yang sudah terjebak dalam kondisi jalan yang memprihatinkan.
Anas, seorang warga, mengungkapkan, "Takut pasti ada, Pak. Tapi kalau jalanannya parah, risikonya adalah barang tidak bisa diangkut. Kadang kami terpaksa mencoba lewat laut, meskipun taruhannya nyawa. Kalau kena ombak ya sudah, nasib." Ucapan Anas mencerminkan harapan yang semakin memudar di tengah perjuangan yang tak berujung.
Rohman hanya bisa berharap agar pemerintah pusat segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan pembangunan jalan. Harapan ini adalah sinar kecil di tengah kegelapan yang melanda kehidupan sehari-hari warga Pekon Siring Gading. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah ketika semua warga, di mana pun mereka berada, merasakan kemajuan dan kesejahteraan yang layak. Harapan terbesar adalah agar kisah perjuangan warga Siring Gading bukan hanya menjadi cerita sedih yang mengiringi perjalanan bangsa, tetapi juga menjadi dorongan kuat untuk memastikan bahwa setiap sudut negeri ini, tak peduli seberapa terpencil, merasakan buah dari kemerdekaan yang sejati. (Pascal)
Tidak ada komentar