HEADLINE

Putra Asli Lampung Barat 2 Kali Juara Kaligrafi Internasional Diapresiasi Bupati, Ini Biografinya

Putra Asli Lampung Barat 2 Kali Juara Kaligrafi Internasional Diapresiasi Bupati, Ini Biografinya
Putra Asli Lampung Barat 2 Kali Juara Kaligrafi Internasional (foto : istimewa)

WARTALAMBAR.COM
- Kaligrafer Indonesia asal Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung, Teguh Prastio, keluar sebagai juara pertama lomba kaligrafi internasional ke-12 yang digelar Pusat Penelitian Sejarah, Seni dan Budaya Islam (IRCICA) tahun 2022 di Turki untuk kategori Khat (Khot) Tsuluts (Thuluth) Jali (Jaly) pada 21 Mei 2022.

Ternyata, nama Teguh Prastio bukan kali pertama menjadi yang terbaik pada ajang serupa.

Pada lomba kaligrafi internasional ke-11 IRCICA 20 April 2019, Khat Tsuluts Jali Teguh Prastio keluar sebagai juara kedua.

Prestasi Teguh Prastio itu diapresiasi Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus.

"Apresiasi tertinggi dari Pak Cik untuk Ustad Teguh Prastio yang telah membawa nama harum indonesia menjadi juara satu dunia cabang seni kaligrafi dalam perlombaan Internasional di Turki, dan sudah menjuarai event internasional lainya," ungkap bupati yang akrab disapa Pak Cik tersebut dalam keterangan yang diterima Waktuindonesia.id (Jaringan Wartalambar).

Bupati Parosil mengaku bangga dan terharu. Itu lantaran Teguh Prastio yang notabenenya sebagai anak seorang petani mampu menorehkan prestasi hingga ke kancah internasional.

"Dengan goresan tangannya, bisa membawa nama daerah Lampung Barat bahkan Indonesia di ajang perlombaan dunia," jelas BupatiParosil.

Bupati Parosil berharap prestasi Teguh menjadi motivasi dan memicu masyarakat Kabupaten Lampung Barat untuk berprestasi.

"Harapan Pak Cik, Ini bisa menjadi notivasi dan inspirasi untuk anak-anak muda Lampung Barat," harap Bupati Parosil.

Teguh Prastio saat di Turki
Teguh Prastio saat di Turki (Foto Istimewa)

Lantas siapa Teguh Prastio?


Teguh Prastio merupakan putra asli Lampung Barat.

Dia lahir di Kelurahan Sekincau, Kecamatan Sekincau pada 31 Oktober 1989.

Master khat arab jenis tsulust ini merupakan anak pertama dari pasangan suami istri (Pasutri) Tohir dan Sri Yuni (Mae Dodol).

Teguh Prastio pernah mengenyam pendidikan di SDN1 Sekincau dan lulus tahun 2001. Kemudian melanjut ke MTs Nurul Iman Sekincau lulus tahun 2004. Selanjjtnya ia mengenyam pendidikan menengah atas di MA Nurul Iman Sekincau lulus tahun 2007.

Ia kemudian masuk ke Pesantren Kaligrafi Al-Qur'an LEMKA di Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 2009 dan aktif mengikuti perlombaan kaligrafi tingkat nasional dan internasional hingga saat ini.

Teguh Prastio sudah mendalami kaligrafi sejak kecil.

Ia menceritakan kisah singkatnya.

"Sewaktu masih di Sekolah Dasar, berkat paman saya, yaitu bapak Riono Gunawan (adik dari ibu saya) yang juga seniman kaligrafi saat itu, beliau yang menjadi guru kaligrafi pertama dan beliau pula yang mengenalkan ke dunia lomba kaligrafi," terangnya.

Sementara atas capaian prestasi yang diraih, Teguh Prastio mengungkapkan rasa syukurnya.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas pencapaian ini. Dan ini semua tidak luput dari doa dan support dari semuanya, terlebih dari warga Masyarakat Lampung Barat," terangnya.

Juara satu internasional yang ia raih saat ini merupakan buah dari perjalanan panjang yang telah dilalui yang ia awali sejak 2013.

"Kegagalan demi kegagalan membuat saya semakin bersemangat untuk terus berlatih. Hingga akhirnya, baru dapat memenangkan di tahun ini," ujarnya. 

Sekadar tambahan, khat tsuluts merupakan satu dari enam jenis kaligrafi islam.

Tsuluts dalam bahasa Arab berarti sepertiga, maka dari itu khat tsuluts memiliki ukuran sepertiga dibanding jenis khat lainnya.

Sementara jali artinya terang.

Khat tsuluts sangat populer di kalangan kaligrafer. Khat ini juga digunakan untuk penulisan Al-Qur’an serta hadits.

Ciri khas kaligrafi khat tsuluts adalah kelenturan tulisan yang luar biasa, tampilan yang rumit, dan bentuk kepala huruf yang melengkung serta berduri. (esa/wlc)

Tidak ada komentar