HEADLINE

Puisi Karya Suyatri Yatri


SEMARAK PUISI MALAM MINGGU (edisi ke-55)


DARI REDAKSI
Kirimkan puisimu minimal 5 judul dilengkapi dengan biodata diri dan foto bebas dalam satu file ke e-mail: riduanhamsyah@gmail.com. Pada subjek e-mail ditulis SEMARAK PUISI MALAM MINGGU_edisi ke-56  (malam minggu selanjutnya). Redaksi akan memberi konfirmasi pd penulis yg karyanya dimuat. Bila dalam 1 bulan puisimu tidak dimuat maka puisi dinyatakan belum layak. (Mohon maaf sebelumnya laman ini belum dapat memberikan honorium). Salam segenab redaksi.


PUISI PUISI SUYATRI YATRI

TAFSIRAN MAKNA

Berbalut kotoran debu melekat pada raga
Tiada perasaan gersang jiwa
Langit gelap tanpa cahaya
Tandus hati meraja terselip tiada jeda

Sukma lara mendekap koma
Mengimla bait tafsiran makna
Larik berbisik tak bersitatap netra
Sajak kering tiada merupa

Hampa rasa menghapus cinta
Rindu samar di negeri puja
Goreskan sembilu di ruang jiwa
Nikmati nestapa sajian duka

Hempaskan diri di bebatuan maya
Angkuh mendongak menggamit luka
Sombong meraja secawan bisa
Matikan jiwa simpati tiupan dendam durja

Ujungbatu-Riau,  26 Februari 2017


BIARKAN HUJAN BERTANDANG

Ungkapkan saja sayang!
Tak perlu kau gunakan lambang
biarkan hujan bertandang,
menenggelamkan bongkahan bumi gersang

Katakan sejujurnya kasih!
Biarkan kita tentukan jalan yang dipilih.
Kejujuran tiada berselisih,
aroma wangi di kuntum selasih

Terima saja kawan!
Apa yang kita putuskan
Menggamit secawan luka dalam kumpulan tersajikan
Titik pelita masih tersisakan dalam pengharapan

Ujungbatu-Riau,  26 Februari 2017


SEPENGGAL UCAP

Batin luluh lantak tercabik sindiran rasa
Salah terselip  amukan meregang kata
Sontak jiwa lemah tiada terkira
Meremah luka sesakkan dada

Denyut nadi sedetik terhenti
Sepenggal ucap tertancap di hati
Ego telah meradang melukai
Angkuh bersarang pekat pada diri

Sebilah belati mengoyak sisi empati
Menguji sabar jalanan penuh onak dan duri
Rangkaian kisah melebur labirin rasa benci

Kosong tiada berisi
Hampa melekat badai menghabisi
Satire berbisik segala sisi
Tenggelam ungkapan tarian tradisi

Bersenggama hujat melipat ambisi
Tiada sadar remot mainan telisik diri
Bercawan manis hiasi medali
Rupa bercermin tiada menyadari

Ujungbatu-Riau,  26 Februari 2017


WAKTU SENGGANG

Hujan turun begitu deras.
Kuharap kita duduk bersama menghitung tetesan lembut yang menyentuh bumi.
Lapisan tanah tersenyum  manis manja menyentuh butiran dingin.

Merapal rindu yang mengisahkan tentang derasnya kisah dalam sejuta rasa.
Tarian dedaunan disapa bisikan bayu dalam kelakar canda romantis.

Secangkir kopi cinta tersaji bersama kudapan setia, yang membuat kita berada di antara waktu senggang beraroma manis, melekat di jiwa yang simpati mencari kebahagiaan.

Ujungbatu,  2 Maret 2017


KARINA BIANCA CELESSTE
(Doa untuk Karin) 

Kidung indah tembangkan cinta
Anggun paras lembut bertutur kata
Riasan laku sejukkan mata
Iringi langkah semangat wajah jelita
Nama unik buah hati tercinta
Anugerah sempurna intan permata

Berkah ucapan tersemat doa
Ikatkan cita di langit asa
Amanah Allah cinta ayah bunda
Nanda terkasih terjaga tata krama
Cantik tak jumawa, pekerti bentengi jiwa
Adamu tercipta bahagia

Cintailah sesama setulus  hati
Elok tingkah hiasi diri dengan budi pekerti
Lincah gerakmu bersinergi
Eratkan akhlak tebarkan sifat terpuji
Santun terbina bertambah dewasa diri
Semoga menjadi anak berbakti
Teguh balutan harapan di sanubari
Enggan berbalik untuk meraih prestasi

Ujungatu-Riau,  21 Februari 2017

Tentang Penulis: SUYATRI YATRI SP, Lahir di Padang Siminyak tanggal 24 Agustus 1979.  Ia bekerja di SMP N setempat dan aktif di PKBM Damai Sejahtera. Perempuan yang suka menulis puisi sejak sekolah dasar ini berdomisili di Ujungbatu Rokan Hulu Riau.

Tidak ada komentar