HEADLINE

Pasca Lakalantas Jalan Jembatan Waykrui Baru Dibuka Untuk Motor


PESISIR BARAT - Pasca Kecelakaan Lalu lintas (lakalantas) yang terjadi dijalan Alternatif Pekon Gunungkemala Kecamatan Waykrui Kabupaten Pesisir Barat (KPB), yang kondisinya rusak sepanjang jalan dipenuhi lubang, Senin (20-5), yang menyebabkan, Helda Dahlia (22), meninggal ditempat akibat tubuhnya terlindas ban fuso.

Jembatan Way Krui di Pekon Penggawalima Ilir Kecamatan Waykrui, yang berada di Jalur Lintas Barat (Jalinbar), akhirnya dibuka dan bisa lewati meskipun hanya untuk kendaraan roda dua atau motor.

Camat Waykrui, Drs. Nusirwan, mengatakan memang sebelum dilakukan penutupan jalan dari dan menuju jembatan Waykrui yang berada di Pekon Penggawalima Ilir, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kabupaten telah memberitahu pihaknya tentang penutupan yang akan dilakukan, selama pelaksanaan perbaikan jembatan berjalan.

Namun menurut camat tidak ada kaitan antara pembukaan jalan di jembatan tersebut dengan kecelakaan lalu lintas yang terjadi minggu lalu hingga mengakibatkan seorang pengendara motor meninggal ditempat kejadian akibat terlindas ban fuso.

"Memang sebelumnya sudah ada pemberitahuan dari DPU jalan dialihkan ke jalan alternatif selama  perbaikan jembatan, kita memang berharap jalan  dijembatan itu yang merupakan jalur utama bisa secepatnya bisa dilalui kendaraan, namun tanpa mengurangi mutu atau kualitas perbaikan yang dilakukan. Mengenai Kecelakaan kemarin itu hanya kelalaian dan tidak ada kaitan dengan pembukaan jalan dijembatan saat ini.  harapannya, jembatan segera bisa digunakan dengan mutu perbaikan yang baik, karena jalan alternatif yang ada saat ini memang kondisinya rusak," jelas camat.

Sementara salah seorang warga yang tinggal di sekitar Jembatan Waykrui, Maman menambahkan, pihaknya berharap hasil dari perbaikan jembatan tersebut yang kini telah selesai dilakukan dapat bertahan dalam jangka panjang. Alasannya, jembatan tersebut merupakan Jalinbar yang bisa dipastikan setiap harinya dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar dengan kapasitas beban hingga mencapai puluhan ton. "Jika perbaikan hanya dilakukan dengan asal jadi, maka akan sangat percuma perbaikan ini dilakukan dan hanya membuang-buang uang negara saja," tutupnya. (nov)

Tidak ada komentar