HEADLINE

BBM Masih Terus Langka


Pesisir Barat - Masyarakat di Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Barat (KPB) hingga kini terus mengeluh dengan kondisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium yang terus mengalami kelangkaan dan berdampak pada terus meningkatnya harga dari BBM. Untuk saat ini harga BBM jenis premium mencapai Rp8 ribu hingga Rp9 ribu /Liternya. Sementara untuk melakukan pengisian di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Waykrui kerap kali mengalami kekosongan stok dan untuk ke SPBU Bangunnegara Kecamatan Pesisir Selatan jaraknya cukup jauh.

Demikian dijelaskan salah seorang tokoh di kecamatan itu H. Samri Hakim, ketika di konfirmasi wartawan koran ini, Rabu (22/5), bahwa kini umumnya masyarakat di kecamatan itu mengeluh dengan kelangkaan bahan bakar jenis premium yang kini melanda di wilayah tersebut yang akibatnya terus melonjaknya harga BBM, sementara mayoritas masyarakatnya adalah berprofesi petani yang berpenghasilan menengah kebawah. Artinya, dengan kondisi harga BBM yang terus mengalami kenaikan dinilai menjerat masyarakat. "Jelas ini membuat masyarakat mengeluh karena untuk mengisi kendaraannya yang mayoritas adalah kendaraan roda dua harganya sangat tinggi, dan jika tidak diisi maka kendaraannya tidak dapat digunakan, sementara hampir keseluruhan masyarakat disini mempunyai kendaraan roda dua yang umumnya digunakan untuk mencari rupiah," jelas Samri.

Samri menjelaskan untuk saat ini harga BBM jenis premium mencapai Rp8 ribu hingga Rp9 ribu /Liternya, sedangkan penghasilan masyarakatnya beragam mulai dari Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Dari penghasilan yang diperoleh tersebut tidak hanya difungsikan untuk membeli bahan bakar termasuk didalamnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari. "Jika harga BBM ini tidak kunjung turun, maka masyarakatnya juga akan terus merasa terjerat dengan kondisi harga BBM saat ini," terang Samri.

Masih kata Samri, tahun lalu pemkab yang saat itu masih Pemkab Lambar mempunyai kebijakan terhadap kios-kios yang menjual BBM eceran penentuan harga tergantung dari jarak antara SPBU dengan kios-kios penjual BBM. "Dulu jarak yang paling jauh harga tertingginya hanya Rp7 ribu /Liter, namun yang terjadi sekarang sudah melebihi dari ketentuan harga yang dulu," lanjut Samri.

Dengan demikian Samri berharap agar, pemkab dapat kembali menertibkan penjual BBM di kios-kios yang harganya sudah terlalu tinggi. Karena jika hal tersebut tidak segera ditangani bukan tidak mungkin harga tinggi sekarang akan terus mengalami kenaikan. "Untuk kami benar-benar berharap agar pemkab segera bertindak mengatasi keluhan masyarakat dalam BBM ini," tutup Samri. (nov)

Tidak ada komentar