Dana Kematian Sejak 2011 Masih Ada Yang Belum Cair

Dana kematian meski sudah ada yang telah dicairkan, namun masih ada yang telah diusulkan sejak 2011 lalu ternyata hingga kini masih ada yang belum dicairkan. Seperti yang terjadi di Pekon Waysuluh Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tercatat sebanyak dua orang yaitu Mat Rusdi dan Mansyur Hidayat, sementara tahun 2012 yaitu Kusbanah, Suparti, Tukimin HK, yang hingga kini dana kematian Rp1 juta tersebut tak kunjung dicairkan.

Hal itu dibenarkan Peratin setempat, Alkhodri, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Selasa (26/2), bahwa masih ada nama-nama yang telah diusulkan sejak 2011 dan 2012 lalu hingga kini masih ada yang belum cair, meski ada juga beberapa nama yang telah dicairkan melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (PPKAD). “Sebenarnya ada beberapa nama yang kita usulkan sejak 2011 lalu yang dananya sudah dicairkan, namun ada juga yang masih belum cair,” ungkap Alkhodri.

Alkhodri menjelaskan selain itu nama-nama yang telah diusulkan sejak 2012 juga belum cair, menurut Alkhodri, berdasarkan hasil konfirmasi ke PPKAD, alasan dana tersebut tidak kunjung dicairkan dana yang telah dianggarkan tidak mampu menutupi nama-nama yang meninggal yang diajukan. “Mereka menjelaskan alasan masih ada yang belum menerima dana kematian tersebut dikarenakan nama-nama yang meninggal se-Lambar sangat banyak, sementara dana yang dianggarkan terbatas. Sehingga tidak semua nama-nama yang diajukan bisa menerima dana kematian itu,” imbuh Alkhodri.

Meski demikian, lanjut Alkhodri, pihak PPKAD juga menjelaskan nama-nama yang telah diajukan sejak 2011 lalu akan tetap menerima dana kematian, meski dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Karena hampir setiap tahunnya kematian di Lambar selalu mengalami peningkatan dan anggaran dana kematian masih tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya. “Kami berharap agar nama-nama yang sudah kita ajukan sejak 2011 lalu itu dapat secepatnya menerima dana kematian itu. Karena jika tidak, dikhawatirkan akan terjadi kecemburuan sosial antara yang menerima dan yang tidak,” tutup Alkhodri. (nov)