HEADLINE

Pemasangan Beronjong Jebol Akibat Banjir


Pemasangan beronjong di Pemangku Tanjungheran Pekon Tanjungkemala Kecamatan Bengkunatbelimbing Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bersumber dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) Tahun 2012, kini kondisinya nyaris jebol akibat diterjang banjir bandang Senin (17/12), sekitar pukul 17.00.

Pasalnya, saat pengerjaan beronjong untuk pengamanan pemukiman di pekon tersebut, di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Waybambang, sungai meluap sehingga mengakibatkan hampir keseluruhan beronjong yang telah dipasang jebol serta rusak parah.

Dikonfirmasi, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Yuzid, Kamis (27/12), menjelaskan jebolnya beronjong yang pengerjaannya hampir rampung itu akibat terjangan banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. Sehingga pengerjaan sebagian besar pembangunan beronjong yang bervolume 213 meter dengan tinggi 1 meter dan lebar 1 meter, yang telah terpasang berjumlah 207 meter dari 213 meter, jebol dan habis terseret arus air dan hanya ada sebagian yang tersisa dalam pemasangan beronjong dengan nilai dana sebesar Rp179 juta tersebut.

“Pembangunan beronjong itu sebentar lagi akan selesai 100%, karena sisanya hanya tinggal 6 meter lagi, namun karena adanya musibah banjir itu, semua beronjong yang telah terpasang di Pemangku Tanjungheran, habis terseret arus dan juga alat-alat milik pekerja ikut terseret arus, kini tidak ada yang tersisa dan hanya sebagian itu pun kondisinya rusak berserakan, tidak beraturan,” ungkapnya.

Masih kata Yuzid, kondisi itu telah dilaporkan ke pihak kecamatan serta juga pelaku PNPM-MP lainnya dan telah dilakukan peninjauan dilokasi. Selain, merusak beronjong. Arus air sungai Waybambang juga menghantam lahan persawahan warga yang telah ditanam padi yang mengakibatkan sebagian besar lahan persawahan warga tertimbun material pasir dan batu sungai serta lumpur dan juga kayu-kayu yang terbawa arus sungai.

“Akibat banjir bandang itu, bukan hanya merusak hampir keseluruhan pemasangan beronjong yang bersumber dari dana PNPM-MP, namun juga membuat areal persawahan warga yang siap ditanam padi, ikut terkena imbas banjir itu. Karena pengikisan yang terjadi disungai itu dan lahan persawahan milik warga setempat bisa dipastikan tidak bisa dikelola kembali pada musim tanam tahun ini,” imbuhnya.

Lanjut dia, atas musibah yang terjadi tersebut, pihak TPK sudah melaporkan  kepada pihak terkait serta mengenai rusaknya beronjong itu telah dilakukan peninjauan dan hingga kini masih menunggu untuk ditindak lanjut.

“Kami sangat berharap mudah-mudahan ada solusinya untuk masalah musibah yang terjadi ini, karena ini merupakan bencana alam. Kami cukup khawatir pemasangan beronjong ini jika tidak segera ditanggulangi, akan mengancam keselamatan warga terutama yang tinggal di Pemangku Tanjungheran ini, dari itu kami juga mengharapkan kepada masyaraakt agar bisa bersabar dan bisa mengerti dengan adanya musibah ini. Diketahui, pemasangan beronjong ini dinilai cukup penting untuk penyelamatan pemukiman dan areal persawahan milik warga dari pengikisan yang terus terjadi disekitar aliran sungai Waybambang itu, kami juga siap untuk melakukan perbaikan terhadap jebolnya beronjong tersebut bersama masyarakat dengan cara swadaya,” tandas Yuzid. (nov)

Tidak ada komentar