HEADLINE

Wilayah Pesisir Lambar Terkepung Banjir-Longsor

Hujan deras mengguyur wilayah pesisir Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sejak pukul 15.00-24.00 Minggu (2/12), mengakibatkan daerah tersebut terkepung banjir-longsor. Banyak rumah warga yang terendam banjir dan tertimbun longsor, selain itu banyak juga rumah warga nyaris hancur akibat tergerus air dikarenakan debit air yang terlampau besar. Demikian juga prasarana jalan dan jembatan di Jalur Lintas Barat (Jalinbar), termasuk jembatan Waybasoh Pekon Pelitajaya Kecamatan Pesisir Selatan dan jalan di Pekon Mandirisejati terputus dan amblas. Longsor sebanyak empat titik juga terjadi di Pekon Pemancar Kecamatan Pesisir Utara dan longsor juga terjadi di jalur Liwa Krui. Akibat terputusnya jalan dan longsor tersebut menyebabkan jalinbar mengalami putus total.

Menurut warga Pelitajaya, Samsul Hadi, hujan deras mengguyur jembatan Waybasoh putus total pada pukul 20.00. “Kira-kira pukul 20.00 air mulai menggerus jembatan dan akhirnya terputus total, dan sempat menyebabkan kemacetan yang cukup panjang. Selain itu besarnya debit air menghanyutkan 10 ekor sapi dan 3 ekor kambing milik warga,” ungkap Samsul.

Menurutnya tepat pada pukul 06.00 Senin (3/12), kendaraan roda dua mulai dapat menyeberang menggunakan susunan bambu panjang yang dipasang oleh warga pekon tersebut. “Untuk kendaraan bermotor kita kenakan biaya Rp15 ribu/unit, sementara untuk orang yang tidak menggunakan kendaraan biayanya Rp5 ribu. Meski demikian banyak baik warga yang membawa kendaraannya maupun yang tidak membawa kendaraan tetap rela membayar,” tambah Samsul.

Sementara salah seorang warga, Yanferi, menjelaskan bahwa dengan dikenakan biaya yang sedemikian besarnya banyak masyarakat yang merasa keberatan dan menilai bahwa musibah tersebut dijadikan sebagai lahan untuk mencari rupiah yang mudah dan lebih besar. “Jika mereka memberikan tarif sebesar Rp5 ribu /unit mungkin kami tidak akan keberatan, namun dengan tarif Rp15 /unit jelas kami menilai bahwa hal itu dijadikan lahan untuk mencari uang dengan sedemikian mudahnya tanpa menghiraukan pengguna jalan,” jelasnya.

Camat Armen Qodar, S.P., menjelaskan hujan deras tersebut selain menyebabkan putusnya jembatan Waybasoh juga sempat merendam puluhan rumah warga Pekon Sukarame, meski demikian hingga berita ini diturunkan pihaknya belum dapay menghimpun total kerugian. “Yang jelas kami sudah melaporkan ke Sekkab dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun total kerugiannya kita belum berani menyimpulkan,” tutup Armen.

Sementara Camat Krui Selatan, H.M. Danang Harisuseno, S.Ag., M.H., menjelaskan hujan deras menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat yaitu sebanyak 58 rumah di Pekon Mandirisejati terendam banjir 10 diantaranya rusak berat dengan terkikis air, dan memutuskan jalan sepanjang 30 M dan mengikis jalan sepanjang 75 M. “Putusnya jalan tersebut terjadi pada pukul 21.00.”

Selain itu untuk Pekon Balaikencana banjir setinggi satu meter lebih merendam 20 rumah warga, tujuh di antaranya hingga siang air belum kering. Dan satu rumah warga dan SDN di Pekon Padanghaluan hampir habis terkikis oleh air. “Itu karena rumah dan SDN tersebut terletak persis di bibir Waymayah, dan kejadiannya pun bukan malam hari tapi tepat pada pukul 10.00. Sementara ratusan hektare di kecamatan ini berubah menjadi danau,” lanjut Danang.

Masih kata Danang, pihaknya telah melaporkan musibah tersebut kepihak terkait dengan harapan warga yang terkena musibah tersebut segera mendapatkan bantuan. “Secara lisan kita sudah melaporkan ke Sekkab dan BPBD, namun hingga kini kita belum bisa memastikan total kerugiannya,” pungkas Danang.

Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Pesisir Tengah, menurut Camat setempat Edy Mukhtar, S.P., banjir setinggi 2 M merendam tidak kurang dari 500 rumah milik warga di dua kelurahan berbeda yaitu, PasarKota Krui dan Pasar Krui termasuk di dalamnya MTs Nahdlatul Ulama (NU) dan longsor menimbun dua rumah warga di Kelurahan Pasar Krui milik Madrus dan Andi.

Andi menjelaskan longsor tersebut terjadi pada pukul 17.00 dengan menghantam pada bagian depan rumahnya, akibatnya pada bagian depan rumah hancur total dan sebagian barang elektronik miliknya hancur tertimbun longsor. “Rumah saya pada bagian depannya hancur serta receiver dan parabola hancur, dan anak saya yang bernama Nining (15) juga sempat mengalami pingsan dan keseleo karena ikut tertimbun,” bebernya.

Sementara menurut korban lainnya yang rumahnya hancur total karena tertimbun longsor milik Madrus, saat kejadian dirinya sedang tidak dirumah dan anak istrinya telah mengungsi ke rumah Andi karena rumahnya sudah digenangi banjir. “Beruntungnya anak istri saya sudah dipindah, dan kini kami sudah mengungsi kerumah tetangga yang tidak terkena longsor,” pungkasnya.

Di Pekon Pemancar Kecamatan Pesisir Utara terjadi longsor sebanyak empat titik hingga menyebabkan kemacetan sepanjang 5 Km lebih dari masing-masing arah, sehingga jalur Krui-Bengkulu mengalami lumpuh total dan hal serupa juga terjadi di Pekon Labuhanmandi Kecamatan Waykrui hingga menyebabkan jalur Liwa Krui putus total. “Dengan musibah besar tersebut kami sebagai masyarakat biasa sangat berharap agar pemerintah dapat secepatnya memberikan perhatiannya kepada korban yang terkena musibah untuk meringankan mereka,” terang salah seorang tokoh masyarakat, Nursiwan.

Longsor terparah sepanjang 300 meter terjadi di wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), wilayah perbukitan setinggi 60 meter longsor dan menimbun jalan hingga menyebabkan lumpuh total. Menurut informasi dari Peratin Labuhanmandi Irwan Hakim, bahwa terdapat satu pengguna jalan yang terkena dan masih terjebak kedalam timbunan longsor tersebut. Sementara hingga berita ini diturunkan dua unit alat berat telah diturunkan untuk mengatasi timbunan longsor tersebut. “Informasinya ada satu orang masih terjebak didalam timbunan  longsor itu, untuk itu kita menurunkan alat berat sambil masih terus berusaha melakukan pencarian korban untuk memastikan informasi tersebut,” pungkas (nov)

Dua rumah di Keluarhan Pasarkrui Pesisir Tengah ini tertimbun longsor hingga mengalami rusak berat.

Jalinbar di Pekon Mandirisejati Krui Selatan ini terputus total akibat gerusan air yang sangat besar.

Jalinbar di Pekon Mandirisejati Krui Selatan terkikis air hingga hampir putus.

Jembatan Waybasoh Pekon Pelitajaya Pesisir Selatan in putus total sepanjang lima meter. Tampak penyebrangan darurat dengan susunan Bambu.

Longsor sepanjang 300 M terjadi diwilayah TNBBS, tampak alat berat tengah bekerja melakukan evakuasi longsor.

Salah satu dari beberapa rumah di Pekon Mandirisejati Krui Selatan ini mengalami rusak parah akibat terkikis air yang terlampau deras. Foto : Novan.

Tidak ada komentar