Pengurus PGRI 3 Kecamatan Dilantik
Belalau, WL-Pegurus Cabang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dari tiga kecamatan dilantik serentak di SMAN 1 Belalau Kabupaten Lampun Barat (Lambar), Rabu (14/3). Ketua PGRI Cabang Lambar Drs. H. Nukman M.S., M.M selaku pengambilan ikrar pelantikan pada acara tersebut.
Bupati Drs. H Mukhlis Basri, M.M., menyampaikan selamat kepada pengusus cabang PGRI dari tiga Kecamatan itu, untuk menjalankan tugas sebagi pendidik dan sebagai ujung tombak masa depan bangsa, diharapkan memberikan mata pelajaran sesuai dengan setandar pendidikan.
Mengingat, dewan guru yang saat ini sebaian besar masih bersetatus deploma dua (D2) dan deploma tiga (D3). Untuk memenuhi setandar saat yakni harus gilongan setrata satu (S1). Melalu Dinas Pendidikan, Pemkab Lambar telah mengangarkan dana setiap tahunya sebesar Rp27milyar, yang didapat dari Pemerintah pusat dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), dana tersebut dialokasikan khusus untuk peningkatan mutu pendidikan mulai dari TK- SMA Negeri maupun suwasta.
Bupati berpesan, pada era 2012 ini, Lambar akan menggelar hajat besar yakni pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) pada 27 September mendatang.
Diharapkan seluruh dewan guru, untuk tidak berkecimpung ke dunia politik terlebih dengan terangan mendukung salah satu kandidat. Apabila terbukti dewan guru menjadi tim sukses salah satu kandidat, pihalknya akan memberikan sangsi tegas berupa penurunan pangkat dan golongan.
Saat ini Pemkab melalui dinas terkait tengah melidik oknum guru yang bermain politik, dan diduga ada dua oknum guru di wilayah pesisir dan daerah pemilihan empat (DP) IV, saat ini bukti-bukti tengah dipelajari dan pihaknya hanya menunggu waktu untuk melakukan peneguran terhadap dua oknum guru tersebut. “Diharapkan peringtan atas keterlibatan oknum guru bermain politi, sah-sah saja jika oknum guru tersebut bernmain politik akan tetapi dengan sarat yang didukung keluarga dekat,” terangya.
Terpisah Ketua PGRI Nukman mengungkapkan, sebagai mana pungsi organisasi dan makna PGRI merupakan tempat memecahkan masalah yang terjadi pada anggota PGRI bukan hanya dari kalangan guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), akan tetapi dari kalangan guru honorer. “ Diharapka pengurus PC PGRI menata anggota dan mengaktifkankan seluruh pengurus,” tutup Nukman. (rom)
Bupati Drs. H Mukhlis Basri, M.M., menyampaikan selamat kepada pengusus cabang PGRI dari tiga Kecamatan itu, untuk menjalankan tugas sebagi pendidik dan sebagai ujung tombak masa depan bangsa, diharapkan memberikan mata pelajaran sesuai dengan setandar pendidikan.
Mengingat, dewan guru yang saat ini sebaian besar masih bersetatus deploma dua (D2) dan deploma tiga (D3). Untuk memenuhi setandar saat yakni harus gilongan setrata satu (S1). Melalu Dinas Pendidikan, Pemkab Lambar telah mengangarkan dana setiap tahunya sebesar Rp27milyar, yang didapat dari Pemerintah pusat dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), dana tersebut dialokasikan khusus untuk peningkatan mutu pendidikan mulai dari TK- SMA Negeri maupun suwasta.
Bupati berpesan, pada era 2012 ini, Lambar akan menggelar hajat besar yakni pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) pada 27 September mendatang.
Diharapkan seluruh dewan guru, untuk tidak berkecimpung ke dunia politik terlebih dengan terangan mendukung salah satu kandidat. Apabila terbukti dewan guru menjadi tim sukses salah satu kandidat, pihalknya akan memberikan sangsi tegas berupa penurunan pangkat dan golongan.
Saat ini Pemkab melalui dinas terkait tengah melidik oknum guru yang bermain politik, dan diduga ada dua oknum guru di wilayah pesisir dan daerah pemilihan empat (DP) IV, saat ini bukti-bukti tengah dipelajari dan pihaknya hanya menunggu waktu untuk melakukan peneguran terhadap dua oknum guru tersebut. “Diharapkan peringtan atas keterlibatan oknum guru bermain politi, sah-sah saja jika oknum guru tersebut bernmain politik akan tetapi dengan sarat yang didukung keluarga dekat,” terangya.
Terpisah Ketua PGRI Nukman mengungkapkan, sebagai mana pungsi organisasi dan makna PGRI merupakan tempat memecahkan masalah yang terjadi pada anggota PGRI bukan hanya dari kalangan guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), akan tetapi dari kalangan guru honorer. “ Diharapka pengurus PC PGRI menata anggota dan mengaktifkankan seluruh pengurus,” tutup Nukman. (rom)
Tidak ada komentar