HEADLINE

Harga Sayur-Mayur Tak Stabil

Balikbukit, WL-Petani sayur-mayur di Pekon Padangdalom Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar), saat ini mengeluh mengingat nilai jual berbagai komoditas tersebut menurun. Seperti, cabai yang sebelumnya mencapai Rp25 ribu/Kg kini hanya dapat dijual seharga Rp6 ribu/Kg, tomat yang semula berharga Rp6 ribu/Kg kini tinggal Rp1.400/Kg sementara kol yang semula memiliki nulai jual Rp4 ribu/Kg kini hanya seharga Rp 400/Kg. Selain harga sayur-mayur harga umbi-umbian seperti ubijalar,dan singkongpun menurun, harga ubijalar yang semula mencapai Rp2 ribu/Kg kini hanya dapat dijual seharga Rp900/Kg sementara harga singkong yang awalnya Rp1.500/Kg kini hanya bernilai Rp1.000/Kg.
Hal tersebut dijelaskan seorang petani setempat Herman, kepada Warta Lambar, Senin (5/3). Menurutnya, harga berbagai komoditas sayur-ayur tersebut tidak sesuai dengan harga bahan pokok,seperti harga beras yang saat ini mencapai Rp8.500/Kg. Ditambahkannya, murahnya harga berbagai komoditas tersebut cukup menjadi keluhan petani, sebab hasil pertanian merupakan sumber kehidupan para petani tersebut. “Harga jual yang memadai merupakan merupakan harapan petani,” jelasnya. Masih kata dia, dengan harga yang dianggap dibawah standar tersebut, membuat kekecewaan petani. Sebab hasil panen yang ditunggu selama berbulan-bulan dengan hasil yang maksimal dan harga yang memadai, merupakan harapan seluruh petani.
Lebih lanjut dikatakanya, masyarakat Lambar yang 70 % petani seluruhnya mengaluh akibat tidak setabilnya harga jual hasil pertanian. Pasalnya untuk mencapai panen para petani harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit, mulai dari pengolahan lahan, pemupukan perawatan tanaman dengan berbagai petisida, sehingga haru mengeluarkan modal hingga jutaan rupiah.
Herman berharap, pihak terkait untuk mencarikan solusi terkait, murahnya harga berbagai komoditas tersebut. “Kesejahteraan petani tergantung pada nilai jual hasil panen,” pungkasnya. (san)

Tidak ada komentar