HEADLINE

Yohansyah: Setiap Sumbangan Jelas Peruntukannya

Balikbukit, WL - Peruntukan dana sumbangan yang diterapkan SMAN 1 Liwa Kecamatan Balibukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang sejak dua tahun terakhir berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), jauh dari mencukupi jika mengacu pada enam sekolah lainnya di Provinsi Lampung yang berstatus RSBI—satu di antaranya sudah SBI (Sekolah Berstandar Internasional) SMAN 2 Bandarlampung.

Demikian dikatakan Ketua Komite Yohansyah Akmal, S.H. saat berkunjung ke markas Warta Lambar bersama Waka Humas Gonsar Manurung, S.Pd., Selasa (1/11).

Dikatakannya, jika dibandingkan dengan beberapa sekolah dengan status yang sama di ranah Sai Bumi Rua Jurai itu, besaran sumbangan yang ditarik belum apa-apanya. Sebab, tandas dia lagi, di antara wali murid bahkan ada yang tidak mampu menyumbang. “Sebelum meminta sumbangan peruntukannya sudah dijelaskan. Selain itu dana yang ada jauh dari mencukupi,” ujar Johansyah.

Terkait jumlah sumbangan yang variatif, itu dikarenakan kemampuan masing-masing orangtua siswa tidak sama. Sebab itu pihaknya menerapkan sistem subsidi silang.

Lebih jauh dikatakan, sebetulnya program RSBI tergolong berat, menguras tenaga dan kemampuan karena menerapkan sistem belajar Information and Communications Technology (ICT).

Selain itu jam pelajaran juga tidak sama dengan sekolah regular, jauh lebih padat. Lebih dari itu salah satu item yang harus dipenuhi nantinya sesuai kriteria Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), yakni e-Learning—pembelajaran elektronik—atau semua yang berkaitan dengan sekolah dapat diakses memalui internet secara terbuka oleh siapa saja. “Itu salah satu target yang dicapai. Artinya transparansi memang dikedepankan,” kata dia.

Pernyataan Yohansyah sekaligus menjawab pertanyaan beberapa pihak ihwal peruntukan dana sumbangan dimaksud. Sebab sebelumnya banyak pihak, termasuk orangtua murid dan penggiat LSM pernah mengritisi ihwal penarikan sejumlah sumbangan tersebut. Meski begitu, baik Yohansyah maupun Manurung menghargai kritik yang bersifat membangun tersebut. “Kami menghargai dan memakliuni kritikan tyerebut. Namnya juga masih merintis, selalu ada kekurangannya, tapi kami berusaha ada jalan keluarnya,” tutup Yohansyah yang juga pernah duduk di kursi DPRD tersebut. (esa) 

Rabu, 02 November 2011

Tidak ada komentar