HEADLINE

BRI Krui Abaikan Pelayanan Terhadap Pensiunan


BRI Krui Abaikan Pelayanan Terhadap Pensiunan

Kepada Yth. Jajaran Direksi BRI di Jakarta. Bank BRI Krui sebagai tempat menyimpan uang dan jalur vital perekonomian seharusnya bisa melayani pelanggan/masyarakat dengan baik dan tidak pilih kasih. Contohnya mereka yang mau mencairkan PNPM-MP selalu didahulukan. Sedangkan saya orangtua mau ambil pensiun harus antre berjam-jam. Saya tanya dengan pengurus PNPM-MP tersebut, “Apa resepnya?” Mereka jawab, “Harus ada pelican antara Rp250 ribu-Rp300.000 per pekon. Kalau tidak begitu kita antre berjam-jam lagi pak,” kata empat orang tersebut lalu pamit duluan. Mohon pihak Direksi BRI segera mengambil tindakan. Terima kasih. (+62853-5747943X) 

Warga Sarankan Polisi Melakukan Razia Ponsel Pelajar

Kepada Yth. Polres Lambar atau dinas terkait, mohon untuk melakukan razia
terhadap pelajar SMP dan SMA/sederajat. Sebab di Lambar saat ini telah marak
beredar foto dan video porno dengan berbagai versi di ponsel. Terima kasih.
(+62815-4101238X)

Buka Kran Komunikasi Wartawan dan LSM-Polisi

Kepada Yth. Bapak Kapolres Lambar. Pak kapolres, tolong dibuka kran
komunikasi antara wartawan-LSM dengan anggota polisi. Banyak hal positif
yang didapat jika mampu mencairkan kebuntuan komunikasi selama ini.
Satlantas, Satreksrim, dan polsek-polsek yang biasanya dekat dengan wartawan
maupun LSM, kenyataannya dinilai sangat kurang. Praktisi pers-penggiat LSM
di Lambar, merasakan ada sesuatu hal yang seharusnya diberikan ruang untuk
berkomunikasi. Terima kasih. (+62852-6920308X)

Mohon Perbaikan Jalan Lingkar Waymengaku

Yth. Kadis PU Lampung Barat. Mohon memperbaiki jalan lingkar di Waymengaku
tembus Makodim 0422/LB yang rusak parah. Kami warga sekitarnya telah
beberapa kali melakukan swadaya dan swadana memperbaikinya, tapi tak kunjung
direspons pemerintah. Terima kasih. (+62812-7974534X)

Program Sekolah dan Berobat Gratis Tak Maksimal

Yth. Bupati Lampung Barat. Fakta di lapangan, program Sekolah Gratis dan
Berobat Gratis ternyata masih jauh dari harapan. Sebab sampai saat ini masih
banyak sekolah yang melakukan pungutan dengan dalih untuk kemajuan sekolah
itu sendiri setelah rapat komite. Demikian juga dengan Berobat Gratis,
program tersebut terlalu muluk-muluk. Buktinya di RSU dan
puskesmas-puskesmas banyak kekosongan obat. Terima kasih. (+62812-7910944X)

Program Bappeda Mesti Merujuk Hasil Musrenbang

Yth. Kepala Bappeda dan DPRD Lambar. Soal penyusunan program harus dilihat
sekala prioritasnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kehutanan. Bila
ketiga sektor ini tertinggal maka akan berpengaruh terhadap kemajuan dan
kesejahteraan rakyat. Kenapa tidak mengacu dengan usulan masyarakat yang
diserap melalui musrenbang pekon dan kecamatan. Terima kasih.
(+62819-3094632X)

Selasa, 27 September 2011

Tidak ada komentar