HEADLINE

Suara Anda - Rabu, 21 September 2011


Menanti Langkah Tegas Kadisdukcapil
Kadisukcapil Lambar dikabarnya bakal menjatuhkan sanksi tegas dari terhadap oknum petugasnya yang terbukti melakukan pungutan tidak resmi pembuatan KTP dan KK gratis. Bagi saya, yang lebih penting pembuktiannya. Bagaimana pelayanan lebih dekat dan meningkat tanpa harus membebani. Saya percaya bapak mampu bertindak tegas dan terus melayani. Semoga. (+62858-6383792X)

Tambang Liar Menjamur di Lambar
Diakui atau tidak, tanpa disadari Lambar menjadi tempat berkembangbiaknya cikal-bakal pengusaha hitam alias tak taat aturan. Hampir di semua penjuru daerah ini terdapat lokasi penambangan bahan galian golongan C, dimana sebagian besarnya diduga kuat tak mengantongi izin. Kondisi ini secara tidak langsung memberi ruang bagi pengelola atau lebih tepat pengusaha hitam tingkat lokal eksis. Kepada dinas terkait, ini harus ditertibkan. (+62819-970231X)

Nelayan Krui Usul Pemerataan Fasilitas
Yth. Bapak Kadis Perikanan dan Kelautan Lambar. Nelayan di pesisir bukan hanya di Tanjungsetia dan Pasar Krui saja, tapi menyebar hampir di semua pekon. Termasuk di Wayjambu, Balaikencana, Lintik, Wayredak, Walur, Pugungtampak, Lemong, dan pekon lainnya. Kenapa penempatan rumah ramah bencana (RRB) dan bantuan perahu fiber hanya terfokus di Tanjungsetia dan Pasar Krui saja. Kami masyarakat nelayan di pekon lain menginginkan hal yang sama. Tolong untuk dipertimbangkan dan menjadi masukan. Terima kasih (+62852-6695324X)

20 Tahun Lambar Belum Banyak Berubah
Kalau mau jujur, perkembangan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) cenderung stagnan menejlang 20 tahun pasca pembentukannya 1991 lalu. Apalagi dibandingkan dengan Tulangbawang, misalnya. Jangan salahkan pemimpinnya, karena siapapun tidak mau disalahkan. Tapi mari kita persoalkan komitmen siapa yang memimpin, pelaksanaan programnya, kinerja pejabat-pejabatnya, dan visi seorang pemimpin dalam menata dan memajukan daerahnya. Kenapa demikian? Salah satu jawabannya karena pemerintah tidak jeli melihat potensi yang ada dan cara pengembangannya. Misalnya banyak lahan kosong di sepanjang jalur protokol Liwa-Waymengaku sejak 1991 lalu, kenapa tidak diberlakukan semacam aturan khusus. Bagi lahan atau lokasi bangunan yang tidak dibangun harus dikenai pajak yang terus ditingkatkan, misalnya. (+62858-4012875X)

Yth. Kepala dinas pendidikan Lambar, mohon tindak lanjut Kepsek SMAN 1 Kebuntebu. Pasalnya, kepsek tersebut diduga memakan dana prestasi sebesar 1,5 juta/ murid pada tahun 2010 lalu. Bagaimana perestasi murid dapat ditingkatkan kalau tunjanganya dimakan kepsek (+628576731093X)

Tidak ada komentar