HEADLINE

Kecamatan Suoh Potensial Kakao

Selasa, 20 September 2011

Suoh, WL - Selain melekat branded lumbung padi dan penghasil kopi serta lada di Lampung, Kecamatan Suoh juga merupakan penghasil cokelat (kakao) yang tak kalah nilainya dengan komoditas-komoditas lainnya. Pasalnya, komoditas tersebut merupakan salah satu adalan petani diwilayah tersebut.

Hal itu dijelaskan salah seorang petani kakao, Hamid, warga Pekon Roworejo, Minggu (18/9).
Menurut hamid, gagalnya panen komoditas kopi dan padi, kakao mampu mempertahankan perekonomian warga dari keterpurukan. Mengingat, selain dapat dipanen seminggu sekali harga biji kakao kering mampu mencapai Rp20 ribu-Rp30 ribu/kg.

Ditambahkanya, setiap petani dapat menghasilkan 2-3 kwintal biji kakao kering/minggu dan hal tersebut dirsakan cukup membantu. “Meskipun kopi dan padi gagal panen tapi cokelat masih terus panen,” jelasnya.

Masih kata dia, peroses pemanenan kakao tidaklah sulit cukup dengan memetik buahnya yang telah matang lalu dikeluarkan bijinya dan cukup dijemur maksimal empat hari biji kakao telah dapat dijual.

Sementara itu Peratin Sumantri mengatakan mayoritas warga pekon tersebut membudidayakan komoditas tersebut selain kopi dan padi karena dapat dibudidayakan pada lahan yang telah ditanami kopi dan lada da tak perlu lahan khusus dalam pembudidayaanya. “Kakao bisa ditanam dalam kebun kopi,” pungkasnya. (san)

Tidak ada komentar