HEADLINE

3 Rumah Terbakar, 8 Rusak

KEBAKARAN  : Sedikitnya tiga rumah di Pekon Penengahan Karyapenggawa Lambar ludes terbakar dan delapan rusak berat. Tidak ada korban jiwa namun kerugian mencapai Rp800 juta lebih, Jumat (16-9) pukul 20.30. (Foto :Novan)

Senin, 19 September 2011

Karyapenggawa,WL - Amuk si jago merah kembali mendatangkan musibah. Kali ini terjadi di Pemangku IV Pekon Penengahan Kecamatan Karyapenggawa Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Jumat (16/9) sekitar pukul 20.30. Penyebab kebakaran hingga kini dalam penyelidikan petugas. Hanya berdasarkan dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek listrik (korsleting).

Peratin Habiburrahman, mengatakan total rumah yang terkena musibah 11, tiga diantaranya ludes milik M. Nusirwan Bukoi dengan perkiraan kerugian mencapai Rp175 juta, Purna Irawan Rp200 juta, dan Ahmad Gunawan Ali Rp200 juta. Satu rumah milik Ahmad Yuzkar rusak berat dengan kerugian Rp50 juta.

Sementara tujuh rumah lainnya, maisng-masing milik Yasir Arafat Rp25 juta, A. Hakim Hakki Rp10 juta, Hartono Rp10 juta, Jon Rp10 juta, Har Mansur Rp15 juta, Herwansyah Rp15 juta, dan H. Ridwannulloh Rp10 juta. “Rumah milik M Nusirwan Bukoi tidak tersisa lagi, dan total kerugian mencapai Rp800 juta  lebih,” ungkap Habib.

Masih kata Habib, api dapat dipadamkan setelah tiga jam warga berusaha dengan cara bergotong-royong dan dibantu dua mobil pemadam kebakaran (damkar). Namun saat kejadian mobil pemadam kebakaran yang di-standby di Krui disaat tiba di lokasi mengalami kerusakan. Praktis mobil tersebut tidak dapat digunakan untuk memadamkan api sehingga menunggu armada kiriman dari Liwa, sementara api terus membesar. Hal itu pula yang menyebabkan warga merasa kesal dan kecewa. “Kami berharap mobil pemadam kebakaran dapat ditambah dan selalu siap siaga di Krui, serta mudah untuk dihubungi,” lanjutnya.

Habib menjelaskan pihaknya kini tengah membuat laporan ke kecamatan untuk membuat surat pengajuan bantuan ke dinas terkait. Hingga kini masyarakat yang menjadi korban kebakaran masih mencari sisa-sisa harta atau barang berharga di puing-puing rumah mereka yang terbakar. Kini warga korban kebakaran tinggal di rumah saudara mereka terdekat. “Mereka kini tinggal di rumah sanak saudara mereka masing-masing,”

Pada saat kejadian Bupati Lambar, Drs. H. Mukhlis Basri, M.M. menyempatkan turun ke lokasi untuk melihat ganasnya api dan memberikan dukungan kepada korban agar dapat menerima musibah tersebut dengan sabar. “Semoga ada hikmahnya di balik musibah ini.” (nov)

Tidak ada komentar