Warga Sumberjaya Buang Sampah di Pinggir Jalan
Sumberjaya, WL - 09 Agustus 2011
Tidak tersediannya tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) di jalur Sumberjaya-Kebuntebu Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat (Lambar), tak pelak membuat warga setempat membuang sampah di sembarang tempat, tak terkecuali di pinggir jalan.
Itu dapat dilihat di perbatasan Kelurahan Tugusari-Tribudisukur. Fenomena itu tak ayal mengganggu kenyamanan bahkan keamanan berkendara. Sebab, sampah-sampah tersebut menebar aroma tak sedap alias bau busuk. Sampah-sampah dimaksud juga merusak lingkungan an pemandangan.
Demikian dikatakan warga sekitar, Maman, yang rumahnya berjarak sekitar 15M dari lokasi. Maman mengaku merasa terganggu dengan keberadaan tumpukan sampah tersebut. “Saya ingin pemerintah ikut serta mencarikan solusi terbaik permasalahan ini,” jelasnya kepada Warta Lambar, Senin (8/8).
Maman berharap, Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) yang notabene sebagai leading sector penanganan masalah sampah tersebut menyediakan TPAS atau menyiapkan tong sampah pada tiap-tiap rumah warga yang berada di sisi kiri dan kanan jalan. Peran BLHKP diharapkannya lebih aktif atau tidak hanya memperindah kota saja tetapi juga tingkat pekon khususnya di jalan lintas tersebut. Sebab, kondisi itu cukup berpengaruh terhadap pencapaian prestasi Piala Adipura yang pernah diraih raih dan tak mampu dipertahankan.
Masih kata Maman, selama ini pemerintah cenderung memikirkan Kota Liwa saja, sementra keindahan pekon lainnya terkesan dikesampingkan. Menumpuknya sampah tersebut akibat kurangnya kesadaran warga dan kurangnya sosialisasi pemerintah pekon, utamanya terhadap warga Kelurahan Tugusari dan Pekon Tribudisukr tentang kebersihan lingkungan.
Bahkan plang larangan membuang sampah di lokasi tersebut, tapi itu tidak diindahkan warganya. “Kalau begini siapa yang bertanggungjawab,” pungkasnya. (san)
Tidak tersediannya tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) di jalur Sumberjaya-Kebuntebu Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat (Lambar), tak pelak membuat warga setempat membuang sampah di sembarang tempat, tak terkecuali di pinggir jalan.
Itu dapat dilihat di perbatasan Kelurahan Tugusari-Tribudisukur. Fenomena itu tak ayal mengganggu kenyamanan bahkan keamanan berkendara. Sebab, sampah-sampah tersebut menebar aroma tak sedap alias bau busuk. Sampah-sampah dimaksud juga merusak lingkungan an pemandangan.
Demikian dikatakan warga sekitar, Maman, yang rumahnya berjarak sekitar 15M dari lokasi. Maman mengaku merasa terganggu dengan keberadaan tumpukan sampah tersebut. “Saya ingin pemerintah ikut serta mencarikan solusi terbaik permasalahan ini,” jelasnya kepada Warta Lambar, Senin (8/8).
Maman berharap, Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) yang notabene sebagai leading sector penanganan masalah sampah tersebut menyediakan TPAS atau menyiapkan tong sampah pada tiap-tiap rumah warga yang berada di sisi kiri dan kanan jalan. Peran BLHKP diharapkannya lebih aktif atau tidak hanya memperindah kota saja tetapi juga tingkat pekon khususnya di jalan lintas tersebut. Sebab, kondisi itu cukup berpengaruh terhadap pencapaian prestasi Piala Adipura yang pernah diraih raih dan tak mampu dipertahankan.
Masih kata Maman, selama ini pemerintah cenderung memikirkan Kota Liwa saja, sementra keindahan pekon lainnya terkesan dikesampingkan. Menumpuknya sampah tersebut akibat kurangnya kesadaran warga dan kurangnya sosialisasi pemerintah pekon, utamanya terhadap warga Kelurahan Tugusari dan Pekon Tribudisukr tentang kebersihan lingkungan.
Bahkan plang larangan membuang sampah di lokasi tersebut, tapi itu tidak diindahkan warganya. “Kalau begini siapa yang bertanggungjawab,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar