Puskesmas di Pesisir Minim Tenaga Dokter
Pesisir Tengah, WL
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Barat (Lambar) umumnya kekurangan tenaga dokter. Termasuk di Puskesmas Krui Kecamatan Pesisir Tengah.
Pimpinan sekaligus dokter di puskesmas tersebut, Dr. Edwin H. Maas, mengatakan kepada Warta Lambar, Senin (27/6), tenaga dokter yang ada di wilayah pesisir jumlahnya sangat minim, sehingga seringkali dokter tersebut malah jatuh sakit karena tak ada waktu untuk beristirahat.
“Sudah berapa hari saya jatuh sakit, termasuk hari ini. Namun saya tetap masuk kerja. Itu di karenakan tugas saya yang harus siap melayani masyarakat yang datang ke puskesmas ini,” ungkap Edwin.
Masih kata Edwin, usul penambahan dokter telah beberapa kali disampaikan pihaknya ke Dinas Kesehatan (Dinkes), termasuk melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, April lalu.
Ia menduga penyebab minimnya dokter di pesisir dan wilayah lain di Lambar dikarenakan rendahnya insentif dan gaji yang diterima. “Diharapkan pemerintah harus lebih menarik ke insentif dan gaji dokter, karena dokter lebih memilih ke kabupaten lain yang gajinya lebih tinggi daripada di Lambar,” tambahnya.
Apabila pemerintah tidak segera menambah tenaga dokter ini, khususnya wilayah pesisir, dokter akan kerepotan karena Kecamatan Krui Selatan akan membangun puskesmas juga.
“Seperti yang baru saja dialami rekan kerja saya yang harus dirawat di Bandarlampung karena waktu untuk beristirahat tidak banyak. Dia jatuh sakit,” terang dokter yang bertugas di tiga kecamatan itu. (nov)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Barat (Lambar) umumnya kekurangan tenaga dokter. Termasuk di Puskesmas Krui Kecamatan Pesisir Tengah.
Pimpinan sekaligus dokter di puskesmas tersebut, Dr. Edwin H. Maas, mengatakan kepada Warta Lambar, Senin (27/6), tenaga dokter yang ada di wilayah pesisir jumlahnya sangat minim, sehingga seringkali dokter tersebut malah jatuh sakit karena tak ada waktu untuk beristirahat.
“Sudah berapa hari saya jatuh sakit, termasuk hari ini. Namun saya tetap masuk kerja. Itu di karenakan tugas saya yang harus siap melayani masyarakat yang datang ke puskesmas ini,” ungkap Edwin.
Masih kata Edwin, usul penambahan dokter telah beberapa kali disampaikan pihaknya ke Dinas Kesehatan (Dinkes), termasuk melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, April lalu.
Ia menduga penyebab minimnya dokter di pesisir dan wilayah lain di Lambar dikarenakan rendahnya insentif dan gaji yang diterima. “Diharapkan pemerintah harus lebih menarik ke insentif dan gaji dokter, karena dokter lebih memilih ke kabupaten lain yang gajinya lebih tinggi daripada di Lambar,” tambahnya.
Apabila pemerintah tidak segera menambah tenaga dokter ini, khususnya wilayah pesisir, dokter akan kerepotan karena Kecamatan Krui Selatan akan membangun puskesmas juga.
“Seperti yang baru saja dialami rekan kerja saya yang harus dirawat di Bandarlampung karena waktu untuk beristirahat tidak banyak. Dia jatuh sakit,” terang dokter yang bertugas di tiga kecamatan itu. (nov)
Tidak ada komentar