KJA di Danau Ranau Menjanjikan
Lumbokseminung, WL - 26 Juli 2011
Upaya meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus dilakukan melalui berbagai potensi yang ada, termasuk sektor perikanan darat. Bukan hanya itu, potensi itu juga dipastikan bakal menjadi sumber pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu.
Jika di pesisir yang paling potensial, yakni pengelolaan objek wisata bahari yang ombaknya saja terbaik ketiga sejagat, utamanya bagi penggila surfing dari berbagai negara di dunia, beda halnya dengan potensi di Suoh. Potensi yang tengah dikelola pihak ketiga yakni sumber panas bumi yang juga tak kalah dengan kabupaten lain di Indonesia.
Sementara di Kecamatan Lumbokseminung, potensi tambang dan objek wisata Danau Ranau juga cukup menjanjikan. Potensi lain yang juga tak kalah menjanjikannya, keramba jaring apung (KJA) di danau terluas kedua di republik ini setelah Danau Toba di Sumatera Utara.
Menurut warga setempat, KJA bila dikelola maksimal mampu menciptakan lahan usaha yang menyerap banyak tenaga. Sebagian warga juga menilai KJA belum dikelola maksimal. Warga Pekon Lumbok, Jaizi, Selasa (26/7), mengatakan minat warga setempat cukup antusias membudidayakan KJA namun warga saat ini tidak memiliki dana yang cukup. Pihaknya berharap pemkab memberikan solusi atas kondisi tersebut.
Itu mengingat ekonomi warga saat ini tergantung dengan musim kopi, sementara produksinya merosot tajam. Sebagai alternatif warga kini melirik KJA. Menurutnya jika KJA diinventarisir berdampak positif terhadap perekonomian warga. Lebih dari itu, kebutuhan ikan air tawar di kabupaten terluas di ranah Sai Bumi Rua Jurai ini terpenuhi. “Ini cukup menjanjikan, jika dikelola sepenuhnya,” tandasnya. (esa)
Upaya meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus dilakukan melalui berbagai potensi yang ada, termasuk sektor perikanan darat. Bukan hanya itu, potensi itu juga dipastikan bakal menjadi sumber pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu.
Jika di pesisir yang paling potensial, yakni pengelolaan objek wisata bahari yang ombaknya saja terbaik ketiga sejagat, utamanya bagi penggila surfing dari berbagai negara di dunia, beda halnya dengan potensi di Suoh. Potensi yang tengah dikelola pihak ketiga yakni sumber panas bumi yang juga tak kalah dengan kabupaten lain di Indonesia.
Sementara di Kecamatan Lumbokseminung, potensi tambang dan objek wisata Danau Ranau juga cukup menjanjikan. Potensi lain yang juga tak kalah menjanjikannya, keramba jaring apung (KJA) di danau terluas kedua di republik ini setelah Danau Toba di Sumatera Utara.
Menurut warga setempat, KJA bila dikelola maksimal mampu menciptakan lahan usaha yang menyerap banyak tenaga. Sebagian warga juga menilai KJA belum dikelola maksimal. Warga Pekon Lumbok, Jaizi, Selasa (26/7), mengatakan minat warga setempat cukup antusias membudidayakan KJA namun warga saat ini tidak memiliki dana yang cukup. Pihaknya berharap pemkab memberikan solusi atas kondisi tersebut.
Itu mengingat ekonomi warga saat ini tergantung dengan musim kopi, sementara produksinya merosot tajam. Sebagai alternatif warga kini melirik KJA. Menurutnya jika KJA diinventarisir berdampak positif terhadap perekonomian warga. Lebih dari itu, kebutuhan ikan air tawar di kabupaten terluas di ranah Sai Bumi Rua Jurai ini terpenuhi. “Ini cukup menjanjikan, jika dikelola sepenuhnya,” tandasnya. (esa)
Tidak ada komentar