Kebun Teh Terbengkalai
Batuketulis, WL - 12 Juli 2011
Warga Pekon Batukebayan Kecamatan Batuktulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengharapkan pihak perusahan pemilik perkebunan teh yang berad di lokasi tersebut menggarap kembali perkebunan tersebut yang telah menjadi belukar itu. Sebagaimana diungkapkan warga setempat, Ujang, kepada Warta Lambar, Selasa (12/7), sejak beberapa tahun ini kebun teh tersebut menjadi belukar karena ditinggal pemiliknya.
Sedangkan di tengah perkebunan tersebut telah berdiri pabrik, tetapi warga tidak mengetahui penyebab sampai ditingalkan begitu saja. Masih kata Ujang, warga sekitar perkebunan tersebut mengharapkan pemilik bersedia mengizinkan warga menggarap lahan tersebut.
Karena lokasi perkebunan tersebut tidak begitu jauh dari perkampungan warga juga bisa menambah penghasilan warga yang menggarapnya. “Dari pada belukar mendingan dimanfaatkan dengan maksimal,” ungkapnya.
Terpisah, tokoh masyrakat Arhadi, menambahkan sebetulnya warga begitu banyak yang bersedia menggarap perkebunan tersebut untuk dijadikan kebun kopi. “Tetapi warga selalu takut kalau belum ada izin dari pemilik kebun,” pungkasnya. (rom)
Warga Pekon Batukebayan Kecamatan Batuktulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengharapkan pihak perusahan pemilik perkebunan teh yang berad di lokasi tersebut menggarap kembali perkebunan tersebut yang telah menjadi belukar itu. Sebagaimana diungkapkan warga setempat, Ujang, kepada Warta Lambar, Selasa (12/7), sejak beberapa tahun ini kebun teh tersebut menjadi belukar karena ditinggal pemiliknya.
Sedangkan di tengah perkebunan tersebut telah berdiri pabrik, tetapi warga tidak mengetahui penyebab sampai ditingalkan begitu saja. Masih kata Ujang, warga sekitar perkebunan tersebut mengharapkan pemilik bersedia mengizinkan warga menggarap lahan tersebut.
Karena lokasi perkebunan tersebut tidak begitu jauh dari perkampungan warga juga bisa menambah penghasilan warga yang menggarapnya. “Dari pada belukar mendingan dimanfaatkan dengan maksimal,” ungkapnya.
Terpisah, tokoh masyrakat Arhadi, menambahkan sebetulnya warga begitu banyak yang bersedia menggarap perkebunan tersebut untuk dijadikan kebun kopi. “Tetapi warga selalu takut kalau belum ada izin dari pemilik kebun,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar