HEADLINE

Rumah Sumardi Ludes Terbakar Termasuk 20 Ton Beras

Ilustrasi Kebakaran
PESISIR BARAT - Si jago merah melalap habis satu unit rumah permanen milik Sumardi, warga Pekon Negeriratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Rabu (27/4/2016) pukul 07.30 WIB.

Musibah kebakaran tersebut diketahui ketika rumah sedang ditinggal pemilik melayat kerabatnya yang meninggal dunia di pekon tersebut, secara tiba-tiba warga lain yang melintas melihat kobaran api sudah melalap di bagian atap rumah.

Rangkaian cerita peristiwa tersebut tidak hanya karena kebakaran, tapi juga mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang baru tiba lebih daru satu jam kemudian setelah petugas menerima informasi dari masyarakat yang menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), justru didemo karena menilai respons dari pihak damkar terkesan lambat.

Kepala BPBD Ir . Hasnul Abrar, M.P., mengatakan petugasnya menerima informasi kebakaran tersebut pukul 08.30 dan langsung memerintahkan Unit Damkar bergerak menuju lokasi untuk memadamkan api.

"20 menit kemudian, sekitar 08.50 WIB mobil damkar dengan tujuh petugas pemadam sudah tiba di lokasi. Pada saat itu kondisi api sudah melalap habis bagian atap dan bagian lain yang mudah terbakar, namun ketika petugas baru akan menyemprotkan air untuk memadamkan air secara tiba-tiba warga memukul kaca pintu bagian kanan dengan benda keras dan supirnya juga dipukul," ungkap Abrar.

Menurut Abrar, bermaksud menghindari amukan massa petugas langsung memutar balik truk damkar dan kembali ke Markas Unit Damkar setempat. Sementara pihaknya sendiri langsung bergegas menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan kebenaran kejadian tersebut.
Masih kata Abrar, akibat kebakaran tersebut kerugian diperkirakan mencapai Rp350 juta, termasuk beras 20 ton yang musnah terbakar. "Kami juga sudah meminta aparat pemerintahan pekon setempat untuk mendata jumlah kerugian, sementara dugaan awal musibah kebakaran itu disebabkan korsleting arus pendek listrik," pungkasnya. (wartalambar.com | aga)

1 komentar: