HEADLINE

Puisi Karya Neni Yulianti


SEMARAK PUISI MALAM MINGGU (edisi ke-59)

DARI REDAKSI
Kirimkan puisimu minimal 5 judul dilengkapi dengan biodata diri dan foto bebas dalam satu file ke e-mail: riduanhamsyah@gmail.com. Pada subjek e-mail ditulis SEMARAK PUISI MALAM MINGGU_edisi ke-60  (malam minggu selanjutnya). Redaksi akan memberi konfirmasi pd penulis yg karyanya dimuat. Bila dalam 1 bulan puisimu tidak dimuat maka puisi dinyatakan belum layak. (Mohon maaf sebelumnya laman ini belum dapat memberikan honorium). Salam segenab redaksi.


PUISI PUISI NENI YULIANTI

SEPUCUK SENYUM

Biji kelopak yang hinggap pada taman itu
ada sepucuk merekah, mungil gula di bibir.

Maka-

secarik berwarna merah muda
bertuliskan pelipur luka, kemarin baru kubaca.
Ada denyut yang hidup di hulu dada.

Ya-

kita sederhanakan saja, sulit keadaan karena dipertahankan. Memaknai sisi lain yang disebut bahagia sebabnya Tuhan memeluk hamba yang membuka mata.
Dan lahirnya keikhlasan, penawar arti sunyi.

Cirebon, 6 April 2017.


BIOGRAFI MALAM

Dan ketika senja beranjak, melumat letih di punggung malam
tawarkan sepucuk hasrat, sebab sajaknya masih disulam, untuk mimpi esok hari.

Sebab-

cukup sudah warna kemarin, pecahannya, terperosok di garis sunyi, sebagai perih, sebagai merek hati pada kemasan kenangan.

Ya-

dari sisa derap waktu, menyemai biji-biji doa, tumbuhnya mimpi di ladang Tuhan, dalam lipatan sepuluh jari.

Cirebon, 1 April 2017.


PUISI PAGI

Hai--

masih terlalu dini mengatupkan kelopak, punggung pun belum dihangati mentari
tengok di sekitar, alam masih menyapa pagi.

Cirebon, 29 Maret 2017.


WAJAH TEDUH

Adalah kau, yang melempar senyum di atas meja pajak, melayangkan tanya dengan teduh, dalam rintik gerimis.

Dan--

rombongan tanyamu mengusik pikiran, di antara kerumunan, menembus kaca, gugup menghitung jantung yang berdetak di depan komputer.

Ya--

tanggalnya biji biji kalender berguguran, kita bertemu dalam diam, redamkan tari tari pelangi yang menguas dinding hati. Kembali teduhkan pandangan, menyematkan rasa pada tiang tiang kenangan yang berlabuh.

Cirebon, 28 Februari 2017.


Tentang Penulis : Neni Yulianti, tinggal di kota Cirebon, ia bekerja di perusahaan swasta, menekuni dunia menulis puisi. Dan Rutin karya karyanya dipublikasikan di media online

Warta Lambar Online | www.wartalambar.com




Tidak ada komentar