HEADLINE

Semarak Puisi Malam Minggu (Edisi ke-40)


SEMARAK PUISI MALAM MINGGU (edisi ke-40)


PUISI PUISI KARYA MUHAMMAD SARJULI

KISAH ANGINKU

Jika aku jadi kamu.
Aku akan masuk ke sela-sela hati yang berongga kesombongan
lalu memenuhinya dengan napsu kekata malam
yang selalunya menggerogoti isi kepala.
Karena kau lembut dan menyejukan
tiada yang mampu menolakmu, Angin.

Angin.
Tidakkah kau sadar akan kodradmu yang dibutuhkan insan-insan di saat lelah dan mengibaskan caping taninya mencoba menggantikanmu
serta saat anak-anak mencarimu dengan berlari menarik layang layang.

Angin.
Di malam ini kau selalunya berdesir dikekata celah papan
mengingatkanku pada lembutnya jari jemari
tentang keramahan hati.

Simpang Tiga, Air Hitam, Lampung Barat, 22 November 2016.


RUMAH IMAJI

Entah!
daun yang terlalu menunduk
atau embun yang terlalu banyak.
yang jelas di bunga itu
mengalir lembut kasih kasih sayang
mengalirkan cinta ke ujung mata
dan mulai takut terbawa arus
yang mendebarkan dada.

Dan kini hanya terdiam,
tak tau kemana melangkah
memikul cinta yang sesaki hati.

Jalanku buntu untuk mengejar cinta
hanya mampu merajut cinta di rumah imaji.

Simpang Tiga, Air Hitam, Lampung Barat, 24 November 2016.


Tentang Penulis: Muhammad Sarjuli, menyukai puisi sejak kecil dan tergabung dalam KOMUNITAS SASTRA SIMALABA sebagai pengurus. Karya karyanya aktif di publikasikan di berbagia media di antaranya wartalambar.com saibumi.com lampungmediaonline.com karyanya dibukukan bersama sastrawan jawa timur berjudul BULAN SEMBILAN dan yang terbaru tiga karyanya lolos dalam event kopi penyair dunia yang di beri judul Kumpulan Puisi Kopi 1550 MDPL.
Jejak pendidikan
SDN 01 Sumber Alam 2003
SMPN 02 Way Tenong 2006
SMAN 01 Way Tenong 2009
Kontak
Hp, Whatsapp, Imo : 0856-6874-6199
Facebook : Muhammad Sarjuli



PUISI PUISI KARYA YANNI DA

CANDA DI JALAN MALIOBORO

Riuh gelak tawa
keakraban diantara bising
tiada terpenggal tahta 
kuasa ataupun harta.

Saat senyum kita tersemai
mewarnai kota Jogja
menebar bening tentang Malioboro.

Kita tiada berbeda
meraih kesenangan dan senyum ilmu,
tanpa retasan yang beraroma kelabu.

Jogjakarta, 23 November 2016


SERINGAI BANTUL

Sudut kota Bantul
keripik bonggol pisang
angin dan dedaunan
itulah cita rasa cinta.

Sesuatu dalam rayuan lidah
renyah berirama
tercenung aku dibalut salutku.

Bonggol,
ilmu yang meraup rupiah
kuliner nan menggoda
tarian lidah dari Bantul.

Bantul, 25 November 2016


PARANG TRITIS

Sebuah nikmat
indah terlukis di bawah langit 
riak air buih putih
yang merayu indah.

Aku datang mencumbumu
di atas ombak dan kemilau mentari
seraya bersyukur pada Tuhan.

Oh,Pantai Selatan
tenggelamkan sejuta keluh
hanyutkan bongkahan gelisah
sambut aku pada deburmu.

Pantaimu
ombakmu
semilir keseharian
semoga menentramkan seisi alam.

Pantai Parang Tritis, 25 November 2016.


Tentang penulis: Nama Yenni Da,alamat Way Tenong Lampung Barat.Tergabung dalam KOMSAS SIMALABA.



PUISI PUISI KARYA NANANG R

MASIH TEKA TEKI

Masih kau simpan,
di balik tiang-tiang penyangga
baliho senyummu sungguh
menawan kekasih.

Apa yang kau rasa,
apa pula yang kau lihat
dan apakah kau mendengar,
jeritan tetanggamu
dan anak-anak berseragam kusam.

muda-mudi berwajah murung
tanpa harapan menimba masa depan.

Kau hanya teka-teki...

ibarat kertas putih
bertinta hitam di bibirmu,
kau catat tentang rusun, pasar juga lorong-lorong kumuh
tanpa tepi.

Dan bila senyummu mulai pudar
hanya menjadi sampah
di kolong-kolong singgasana
dan kau biarkan mereka menangis.

Banjarnegara, Jawa Tengah, 24 November 2016.


SEKEPING RASA

Sejauh ini,
aku masih merindukanmu
kekasih,
tentang senyum kesederhanaan.

Banjarnegara, jawa Tengah, 23 November 2016.


AKU DAN SELAT SUNDA

Sangat sulit bagiku
melukis indahmu,
tentang kenangan
tak ingin menjadikan masalalu.

Ketika sunyi berlayar
dan bersandar di ujung
tongkang lalu-lalang
mengemas baju
dengan rasa yang bertaburan.

Sebenar nya sangat sederhana
tentang engkau Selat Sunda
memandang belalak surya
hingga mata memerah
mengemas takdir.

Banjarnegara, Jawa Tengah, 24 November 2016.


TANPA TANDA JASA

Masihku ingat
seragam merah putih
hingga putih abu-abu,
yang terkadang koyak dengan tingkahku.

Acap marahmu,
membayangiku kala dewasa,
hanya satu inginku ucap.

Terima kasih guru.

Banjarnegara, Jawa Tengah, 25 November 2016.


Tentang penulis: Nanang romadi tinggal di Desa Pagar Dewa Lampung Barat. Nanang R bergabung aktif dalam sekolah sastra ( KOMSAS SIMALABA)
Hp: 081519180004
Wa: 0815 19180004
Fb: Nanang Romadi
Pin: D65AB0C7



DARI REDAKSI:
Kami memberikan ruang kepada siapapun untuk berkarya. Bagi kami, kesusastraan nasional itu sesungguhnya adalah sebuah keberagaman; mulai dari sastra kaum pemula, sastra kaum tepi, hingga sastra kaum yg telah memiliki label nasional alangkah indahnya bila kita sepakat untuk dilihat secara bersama sama dan miliki tempat serta ruang yang sama pula untuk dihargai sebagai bagian dari corak warna dalam keberagaman. Sebab kita semua memiliki hak untuk hidup serta menemukan bentuk. Silahkan kirim karya anda ke email: riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah.

Terhitung mulai Bulan Januari 2017 setiap puisi yang dimuat Warta Lambar akan kami rangkum dan kami terbitkan menjadi buku antologi puisi bersama dalam setiap triwulan, maka dalam setahun kami akan menerbitkan 4 buku. Selanjutnya buku-buku ini berhak dimiliki oleh setiap penulis dan pembaca Warta Lambar di manapun berada sebagai bukti dokumentasi karya serta penghargaan kami yang sangat tinggi kepada para penulis agar karya-karyanya terkemas dengan baik. (Salam kreatife)

Tidak ada komentar