HEADLINE

Puisi Karya Q. Alsungkawa


PUISI PUISI KARYA Q ALSUNGKAWA


SEUTAS JANJI

Sajian dingin, dari seraut hari yang teramat muda, membungkus naluri, hingga ke pangkal ubun ubun, sebab yang kutapaki jejakmu selepas hujan, meninggalkan kelam ke hilir jauh, merontakan niat yang tak kunjung kau toleh.

Adakah sisa malam mampir di ingatanmu?
Dalam degup yang membuncah di hulu dada. Lalu kita mengemasi selembar dingin malam itu.

Dan ketika hari telah menua, lembar-lembar janji yang kita ikatkan pada aneka warna senja, saat angin pesisir melumat batas keraguan, hingga kuselami bening matamu, ada linangan yang tak sempat menjelma air mata.

Sumber Jaya, Lampung Barat, 20 November 2016.


SAJAK ANGIN BELUKAR

November, rupanya langkah ini dikawal hujan. Setiap berulang pagi. Ketika mengumpulkan biji-biji puisi, baku harapan dari sebidang tanah. Adalah alasan menyambung hidup.

Dan inilah aktivitas petani kopi, dari sudut dusun yang terpencil. Memuisikan rumput ilalang, mengabarkan sajak sajak yang terbata-bata. Karena sajak kami, adalah kedamaian kaum tepi.

Kesederhanaan kami, menyajakan hujan, yang mampir di sekujur badan
dan
dalam damai kami bercengkrama dengan angin belukar.

Sumber Jaya, Lampung Barat, 22 November 2016.


IMING IMING

Lobi lobi cantik. Bertilam lembar-lembar kalender juga cendra mata, dihantar melalui ketukan pintu. Entah itu tradisi dari bahasa siasat, yang mencipta kesan kesan, sekedar pelantara untuk mensugesti wajah wajah polos.

Sungguh naif. Perih ini hati. Harga diri diukur oleh iming iming.

Dan aku, hanya meraba hulu dada, membujuk tarian api agar berdamai dengan butiran hujan. Sebab aku bukanlah kemarau yang membinasakan kota-kota.


Sumber Jaya, Lampung Barat, 23 November 2016.


TARIAN LILIN

Selebihnya, sulit kupahami, alasan apa tentang PLN, hingga para nyonya menyenandungkan syair syair umpatan. Di teras rumah bercengkrama tentang setumpuk cucian yang terbengkalai dan sinetron yang tak sempat Ia simak, sebabnya televisi yang rusak akibat putus nyambung arus listrik.

Dan lambat laun, kemesraan mulai terusik, ketika di ruang keluarga tak lagi tersaji candaan, sebab tarian sebatang lilin hampir punah.
Adakah yang kau pikirkan, tuan! Tentang si Kecil, yang seharusnya belajar menghapal huruf huruf, untuk menyatukan mimpi mimpi di kemudian hari.

Baiklah, tuan! Aku harus merapihkan suasana hati di rumah ini. Karena surgaku kehilangan warna. Dan sebatang lilin tak mampu membangkitkan senyuman dari bibir bibir puisi.

Sumber Jaya, Lampung Barat, 25 November 2016.


SANG GURU

Setelah kau semai bibit-bibit puisi di ubun ubunku. Lalu mengabarkan melalui papan-papan reklame
dan
membujuk tuan tuan kertas untuk membidani lahirnya puisi kaum tepi.

Dan aku, menyebut engkau 25 november, sebabnya menyajikan teladan. Dan kau! Ya, engkau. Di antara satu dari 25 november.

Sumber Jaya, Lampung Barat, 25 November 2016.


Tentang Penulis: Q Alsungkawa tinggal di Ciptamulya Kec. Kebun Tebu, Lampung Barat
Q Alsungkawa, Penggiat seni tulis, tergabung di barisan komunitas sastra di Lampung Barat (KOMSAS SIMALABA) Dan rutinitas mempulikasikan puisi-puisinya di media online www.wartalambar.com




DARI REDAKSI
Kami memberikan ruang kepada siapapun untuk berkarya. Bagi kami, kesusastraan nasional itu sesungguhnya adalah sebuah keberagaman; mulai dari sastra kaum pemula, sastra kaum tepi, hingga sastra kaum yg telah memiliki label nasional alangkah indahnya bila kita sepakat untuk dilihat secara bersama sama dan miliki tempat serta ruang yang sama pula untuk dihargai sebagai bagian dari corak warna dalam keberagaman. Sebab kita semua memiliki hak untuk hidup serta menemukan bentuk. Silahkan kirim karya anda ke email: riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah.


Terhitung mulai Bulan Januari 2017 setiap puisi yang dimuat Warta Lambar akan kami rangkum dan kami terbitkan menjadi buku antologi puisi bersama dalam setiap triwulan, maka dalam setahun kami akan menerbitkan 4 buku. Selanjutnya buku-buku ini berhak dimiliki oleh setiap penulis dan pembaca Warta Lambar di manapun berada sebagai bukti dokumentasi karya serta penghargaan kami yang sangat tinggi kepada para penulis agar karya-karyanya terkemas dengan baik. (Salam kreatife)

Tidak ada komentar