HEADLINE

Lambar Helat Sakura Raih MURI

Foto : Radio Mahameru

LAMPUNG BARAT - Pemkab Lampung Barat (Lambar) melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporparbud) melakukan berbagai persiapan menyukseskan even Sakura Cakak Buah (SCB) --pagelaran budaya lokal-- dalam rangka pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), Minggu (18/9/2016) mendatang.

Peserta SCB berjumlah 2016 orang yang kesemuanya mengenakan topeng/penutup wajah tersebut akan melibatkan berbagai elemen, mulai dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD), perwakilan kecamatan dan pekon,  instansi vertikal, pihak swasta,  dan pelajar dari satuan pendidikan lingkup kabupaten setempat serta masyarakat umum.

Kadisporaparbud Indra Kesuma, S.Sos., menjelaskan sesuai pendataan peserta jalan sehat dan SCB dapat dirincikan  pegawai negeri sipil (PNS) dan Tenaga harian Lepas Sukarela (THLS) lingkup pemkab 1.782 orang, ditambah unsur pelajar SMP dan SMA sederajat se-Kecamatan Balik Bukit dan Batubrak, serta perwakilan masing-masing kecamatan dan pekon dengan total 7.843 orang.

”Target kami minimal 2.016. Namun kami yakin lebih karena hasil pendataan telah mencapai 7.843 orang, dan semua dinas instansi, dan pihak-pihak yang kami minta untuk terlibat juga menyatakan kesiapannya  mensukseskan kegiatan tersebut,” ungkap Indra.

Dijelaskan Indra, dalam rangka jalan sehat yang menjadi pembuka pesta SCB ditetapkan titik start di Wisma Sindalapai Pasar Liwa dan finish di lapangan Pemkab tersebut, pihaknya  menyiapkan berbagai hadiah menarik, seperti satu unit sepeda motor, empat unit sepeda gunung, dua unit kulkas, dua unit mesin cuci, dua unit televisi, enam unit kompor gas, lima unit magic com, empat unit kipas angin, dan 100 hadiah hiburan.

”Setelah sampai di lapangan pemkab para SCB ini disuguhkan pesta rakyat menampilkan artis dari ibukota Cita Citata, Oliv Jiah, dan Susi Legit. Selain itu untuk para SCB khususnya sekura bukhak diberikan 30 batang pinang dengan berbagai hadiah menarik,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Indra, sekura merupakn budaya warisan leluhur Bumi Sekala Brak yang harus tetap dilestarikan. Terlebih sekura telah masuk dalam daftar warisan budaya bukan benda yang diakui UNESCO tahun 2015 lalu. Selain itu sekura juga menjadi hak paten Lambar.

”Dalam Festival Krakatau (FK) tahun ini Lambar menjadi Juara I Atraksi Pawai Budaya, dengan judul sakura midokh. Karena itu dengan dilaksanakannya pesta ini, maka akan timbul rasa memiliki, dan ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita, karenanya kami berharap masyarakat mendukung dan berpartisipasi,” tuturnya.

Sekadar diketahui, pesta budaya sekura secara definisi merupakan perayaan dan atau ungkapan kegembiraan masyarakat secara bersama-sama dengan bertopeng (menutup wajah) dan merubah penampilan sedemikian rupa yang sifatnya menghibur serta bertujuan utama bersilaturahim yang berpuncak pada panjat pinang secara berkelompok dengan sistim beguai jejama (gotong-royong).

Sekura berarti penutup wajah atau topeng, ssedangkan pesta sekura adalah sebuah pesta rakyat yang seluruh pesertanya menutup wajah berlangsung dari 1-7 Syawal setiap tahunnya. 

Sebuah bentuk perayaan kemenangan setelah menahan banwa nafsu selama bulan Romadlon. Sekura secara teknis dibagi dua kelompak, Sekura Betik (bagus)--penampilannya indah dan juga  lucu.

Sekura Kamak (kotor),  penampilan kotor dan kumal--disebut juga Sekura Calak. Kamak merupakan arti sekura ini yaitu topeng dari bahan kayu atau dari bahan-bahan alami  tumbuh dan atau terbuat dari bahan-bahan yang yang membaluri tubuh mereka yang akan menjadikan penampilannya menjadi lebih unik dan kotor dengan pakaian aneh dan lucu, serta berhak memanjat pinang. (wartalambar.com/aka)

Tidak ada komentar