HEADLINE

Puisi-Puisi Karya Titin Ulpianti

Ilustrasi : Google
PUISI PUISI KARYA TITIN ULPIANTI

KERANJANG TAKDIR

Hatimu, laut terdalam untuk kuselami.
Cintamu, himalaya tertinggi untuk aku daki

Kau adalah bayangan dalam gelap.

Lemah tangan ini  menggapai buah takdir
dari keranjang kehidupan, sementara aku
hanya berserah dalam do'a

MAAF

Aku, bukanlah  persinggahan
dari segelincir mata jalang.

Dan di ranah sunyi
birahi ini redup  
bukan untuk ajang cemo'oh sebabnya,
tujuh belas tiang waktu,
aku bernaung

SEPI DI BANGKU LUSUH

Sore, di deras hujan
dalam gigil penantian menatapi air langit.

Sepi ku rengkuh
di bangku lusuh kusandarkan beban tubuh sejenak mata terpejam berharap, dan meringankan fikiran
dari perniagaan kemaren yang tak kunjung bersemi


BOSAN

Selepas subuh
berselang pagi
kincauan burung di ujung ranting
mendongkrak semangat dan berulang pada kebosanan yang kemarin,  kebekuan kemarin
rutinitas yang serupa

Seperti halnya kemarin,
hari ini tiada ubah  
dan esok, bahkan lusa kabut tetap tebal
masih menabir hari yang cerah


PASAR MALAM

Sore di langit derek
bias layung di langit liwa merona di antara
perebutan dunia bingar

Pertukaran secarik kertas bukti perizinan
pada roda roda tawa perniagaan nafkah  ladang mimpi si buah hati

Dalam ranah sunyi  
naluri sang ibu berbisik, lihatlah bola mata si kecil  ada perahu di linangan air matanya
mengusung hayalan dari tumpukan cita-cita

Tentang Penulis: 
Titin Ulpianti tinggal di bandar baru kec.sukau, ia berkesenian di Komsas Simalaba

Dari redaksi:
Silahkan kirim karya puisi anda ke alamat e-mail riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah. Sertakan biodata. Nama asli penulis. Dan kosakata serta tanda baca yang baik dan benar, bila tidak mengikuti ketentuan ini maka karya tidak akan kami publikasikan..

Tidak ada komentar