HEADLINE

Dewan Kritisi Pemilihan Muli-Mekhanai

Komisi II DPRD Lampung Barat saat hearing dengan Dispora, soal pemilihan muli-mekhanai.| Foto : Saibumi.com
LIWA – Ajang Pemilihan Muli-Mekhanai di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) selama ini dinilai masih banyak kekurangan bahkan kejanggalan. Seperti predikat Juara Pertama Muli yang ditetapkan dewan juri ternyata tidak bisa berbahasa Lampung.

Hal itulah yang menyebabkan komisi II DPRD setempat bersikap kritis dan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispora), Senin (16/5), bertujuan hal serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

Sobriansyah, S.Sos
Ketua Komisi II DPRD Lampung Barat
Ketua Komisi II Sobriansyah, S.Sos mengatakan pihaknya menggagas RDP dengan Disporra bertujuan menanyakan hasil dan tindak lanjut ajang tersebut tahun ini.

"Karena, selama ini, tidak dibawa ke mana-mana. Artinya, tindak lanjut setelah kegiatan dilakukan apakah memang tidak ada dana atau ada kendala lainnya," ujar politisi PDIP itu. 

Selain itu, kata dia, pemenang harus menguasai kriteria yang memang sudah ditetapkan. Seperti msalah pariwisata, budaya yang ada, kearifan lokal, dan lainnya. Semuanya, tidak boleh terabaikan. (wartalambar.com) 

Tidak ada komentar