HEADLINE

Meriah, Penutupan Krui Fair-FTS III

PESISIR BARAT - Perhelatan akbar yang dikonsep dalam nuansa meriah dan spektakuler pada penyelenggaraan Krui Fair dan Festival Teluk Stabas (FTS) III, 15-22 April 2016—sebuah gelaran yang dihelat Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) dalam rangka menyambut HUT III daerah otonomi baru (DOB) di Lampung itu, mengukir sejarah di Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui "1001 Bebai Nyuncun Pahagh," tak pelak menjadi kado istimewa di usia ketiga Bumi Para Sai Batin yang telah memiliki bupati-wakil bupati (Wabup) definitif itu.

Parade budaya yang juga mencatatkan sejarah baru di MURI bahkan dunia itu mampu membuat Pesibar dikenang sebagai kabupaten yang berhasil mencetak prestasi kelas dunia. Demikian disampaikan Ketua Panitia Besar Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Drs. Gunawan, M.Si. pada malam puncak penutupan Krui Fair dan FTS III di Pantai Labuhanjukung Kecamatan Pesisir Tengah Krui, Jumat (22/4) malam.

Menurut Gunawan, penyelenggaraan Krui Fair dan FTS cukup menarik perhatian serta minat masyarakat untuk ikut menyaksikan kemeriahan berbagai perlombaan dan melihat pameran pembangunan dari 48 stand yang ada, terdiri atas 26 stand SKPD, 11 stand kecamatan dan 11 stand badan usaha.

"Dalam sepekan ini, tercatat sebanyak 40.683 orang yang berasal dari Pesibar, kabupaten kota lainnya, provinsi dan mancanegara, telah mengunjungi Krui Fair dan memeriahkan FTS. Selain itu transaksi yang dibukukan selama Krui Fair 2016 mencapai lebih dari Rp20 miliar," papar Gunawan. Dengan adanya sejarah baru yakni pemecahan rekor dunia yang diperoleh Pesibar pada parade budaya, serta banyaknya pengunjung ke setiap stand dan ikut menyaksikan berbagai tangkai perlombaan bahkan transaksi yang dibukukan cukup besar. Sehingga Pesibar sebagai kabupaten termuda di Provinsi Lampung, dapat membuktikan dirinya dapat sejajar dengan kabupaten yang lebih dulu terbentuk.

"Prestasi dan pencapaian target tersebut berkat kerjasama yang solid antara pemerintah, panitia, event organizer, masyarakat dan pihak pihak yang ikut mendukung suksesnya kegiatan tahunan yang ada di Pesibar ini," paparnya.

Sementara Bupati Dr. Drs. H. Agus Istiqlal, S.H., M.H., mengatakan FTS merupakan sarana romosi wisata dan budaya demi majunya Pesibar. Selain itu, pameran pembangunan pada dasarnya merupakan wahana untuk melihat berbagai hasil hasil program pembangunan uang terlaksana, juga untuk mempromosikan Pesibar dengan segala potensi yang ada baik berupa potensi alam dan budaya yang memiliki prospek untuk dikelola dan dikembangkan.

"Seluruh aktifitas yang terjadi tersebut merupakan salah satu upaya menunjukkan potensi riil perekonomian dan pembangunan yang telah tercapai di daerah kita," ungkap Agus. Tampak Wabup Erlina, S.P., M.H., Sekkab  Ir. Fredy, M.M., anggota DPRD, Ketua TP PKK dan Ketua Dharma Wanita, Kepala Disparekraf Audi Marpi, dan 16 Sai Batin marga. (wartalambar.com/aga)

Tidak ada komentar