HEADLINE

KAHMI Berperan Mendinamisasi Pembangunan Pesibar

PESISIR BARAT - Musyawarah Daerah (Musda) I Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) di GSG Selalau pada Jumat (11/2) memillih Drs. Juaini Ekaputra sebagai ketua umum.

Sementara pelantikan Juaini Ekaputra bersama sejumlah pengurus lainnya digelar Sabtu (13/2) dihadiri Ketua Umum Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) KahMi Provinsi Lampung Agus Nompitu.

Ketua Panitia pelaksana Yosef Feryando, S.P., mengatakan musda perdana tersebut juga untuk mensolidkan anggota alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) khususnya yang ada di Pesibar.

Yosef mengharapkan, pemimpin dan pengurus KAHMI terpilih mampu merumuskan program kerja berwawasan ke depan, kebangsaan, keislaman, dan inovatif.

"Alhamdullilah, antusias peserta dan anggota KAHMI terlihat dengan suksesnya pelaksanaan musda dan memilih pengurusnya di Kabupaten Pesibar," kata dia.

Sementara Juaini Ekaputra yang juga menjabat Sekretaris DPRD Pesibar itu, dalam sambutan pelantikan organisasi itu, mengatakan KAHMI merupakan organisasi yang diharapkan memiliki peran penting sebagai mitra pemerintah.

"Kami akan bermitra dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun Pesibar yang lebih makmur dan sejahtera," katanya.

Pada kesempatan itu, Agus Nompitu, menyampaikan musda dan dilantiknya kepengurusan merupakan cikal bakal KAHMI Pesibar yang diharapkan mampu menjadi motivator Kabupaten Pesibar menata diri ke depan.

Menurut dia, Pesibar memiliki potensi yang lengkap dibanding kabupaten lainnya di Provinsi Lampung. Untuk itu, tandas dia, KAHMI harus memiliki kontribusi dalam kemajuan daerah otonomi baru di Lampung itu.

Banyak bidang yang bisa dilaksanakan dan dimanfaatkan, seperti penguatan lembaga politik, lembaga hukum, dan berperan mendukung program pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penguatan hukum, kata dia, penting dilakukan agar tercipta daerah yang aman dan nyaman, dimana item tersebut menjadi prasyarat utama bagi peminat investasi dan dunia usaha.

"Tidak sampai di situ. Lembaga sosial harus bisa menyesuaikan jangan sampai kembali mencuat fenomena Iraq an Syria Islamic State (ISIS) maupun Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Bumi Para Saibatin ini," pungkas Agus. (wartalambar.com/aga)

Tidak ada komentar