HEADLINE

Pulau Betuah Bisa Dijadi Lokasi Wisata

Selain Pulaupisang Kabupaten Pesisir Barat (KPB) yang banyak masyarakat memperkirakan dalam jangka waktu lima tahun kedepan bakal menjadi lokasi wisata yang dipenuhi wisatawan mancanegara, terdapat satu pulau lagi yang juga dapat dijadikan lokasi wisata yang tak kalah bagusnya dengan Pulaupisang. Hanya saja untuk menuju pulau tersebut masih terkendala jarak tempuh.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif, Drs. Guntur Panjaitan, ketika dikonfirmasi wartawan koran Ini, Senin (26/8), pihaknya memang sudah memikirkan bahwa pulau tersebut memang sudah ada dalam benaknya untuk menjadikan Pulau Betuah sebagai lokasi wisata yang bagus. "Itu memang sudah kami pikirkan, namun kita belum dapat informasi apa-apa tentang Pulau Betuah tentang berapa luasnya dan apa isi pulau itu," ujar Guntur.

Guntur menjelaskan dalam waktu dekat Disparekraf akan segera berkoordinasi dengan Sai Batin Marga Bengkunatbelimbing yaitu A. Zulqoini Syarif, S.H., selaku pemilik dari pulau tersebut. Dalam koordinasinya itu pihaknya akan mempertanyakan potensi apa yang bisa digali, luasa pulau, jarak tempuh, serta pembangunan fisik apa yang mungkin perlu dilakukan. "Nanti kita terlebih dulu akan berkoordinasi dengan sai batinnya yang merupakan pemilik pulau itu, jika memang nanti diizinkan untuk terus dikembangkan pastinya akan langsung ditindak lanjuti," lanjut dia.

Sementara menurut dia, salah satu bentuk tindak lanjut dari disparekraf yaitu langsung menurunkan tim survei ke pulau tersebut. Dengan demikian kendala untuk menjadikan Pulau Betuah sebagai lokasi wisata akan diketahui, sementara salah satu yang bisa dipastikan menjadi kendalanya yaitu infrastruktur jalur untuk menuju pulau yang perlu dilakukan pembangunan fisik. "Karena kita benar-benar belum tahu apa-apa tentang Pulau Betuah, apakah sudah tersentuh pembangunan atau belum sama sekali," terang Guntur.

Meski demikian, Guntur menjelaskan jika memang Sai Batin Marga Bengkunatbelimbing mendukung keinginan tersebut, yang pasti akan dilakukan yaitu dengan menonjolkan kealamian pulau. Artinya, disparekraf hanya perlu memoles sedikit pembangunan sebagai fasilitas pendukungnya. "Karena dengan menonjolkan kealamian pulau, keindahan akan terasa lebih sehat, tidak merusak, dan wisman akan lebih betah dengan berwisata ke pulau yang alami," tutup dia. (nov/D7)

Tidak ada komentar