HEADLINE

Dari 8458 Hektare Sawah Hanya 3000 Siap Digarap

Musim kemarau basah yang kini tengah melanda Kabupaten Pesisir Barat (KPB), membuat area persawahan seluas 8458 hektare sekitar 3000 hektare yang siap digarap. Dikarenakan lahan persawahan warga merupakan sawah tadah hujan yang hanya bisa digarap ketika hujan turun saja. Meski demikian hal itu tidak mempengaruhi kebutuhan pangan di kabupaten itu.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Ir. N. Lingga Kusuma, ketika dikonfirmasi wartawan Ini, Kamis (29/8), mengatakan dari 11 kecamatan yang ada hanya sekitar empat kecamatan atau sekitar 3000 hektare lahan yang bisa di garap untuk musim tanam mendatang, Kecamatan Bengkunat, Pesisir Selatan, Krui Selatan, dan Karyapenggawa. "Untuk kecamatan lainnya merupakan sawah tadah hujan. Namun di setiap kecamatan yang bisa ditanam ada sebagian lahan persawahan yang merupakan tadah hujan. Untuk lahan sawah di kabupaten ini memang sebagian besar merupakan tadah hujan, karena itu masyarakat tentunya harus dapat waspada sebelum masuk musim kemarau. Artinya ketika musim penghujan dan ketersediaan air mencukupi petani sudah siap menggarap lahan sehingga serentak melakukan penanaman," jelasnya.

Menurut Lingga, pihaknya menghimbau kepada masyarakat petani yang saat ini menggarap lahan persawahannya agar dapat mengantisipasi adanya serangan hama, karena umumnya musim kemarau banyak hama yang menyerang padi dikarenakan banyak lahan sawah yang tidak bisa digarap. Karena itu, petani harus segera mengantisipasinya.

"Hingga saat ini pemkab terus berupaya agar masyarakat petani dapat memenuhi kebutuhan air untuk lahan persawahannya sehingga suplai air saat datangnya musim kemarau pun tetap tersedia khususnya sawah tadah hujan. Hal itu di harapkan petani dapat terus menggarap lahan persawahannya, tidak seperti sekarang ini yang hanya sebagian petani yang dapat menggarap lahan persawahannya," ujarnya.

Dia menjelaskan, pemkab juga sudah mengantisipasi dengan adanya rencananya pembangunan sumur dalam (sumur bor) dilahan persawahan warga yang khususnya membutuhkan suplai air. "Mudah-mudahan kedepan antisipasi itu dapat membantu petani. Sementara penurunan musim tanam kedepan di tahun ini tidak mempengaruhi kebutuhan pangan, artinya kebutuhan pangan di pesisir masih normal," tutup Lingga. (nov/D7)

Tidak ada komentar