HEADLINE

Pantai Pekon Kotajawa Alami Abrasi

Pesisir Barat - Pantai di Pemangku Beringinjaya dan Sungai Waybambang Pekon Kotajawa Kecamatan Bengkunatbelimbing Kabupaten Pesisir  Barat (KPB) mengalami abrasi yang disebabkan hantaman gelombang hingga kini terus bertambah parah. Bagaimana tidak kini sepanjang 5 Km pantai yang terkena hal tersebut dan 15 M panjang ke daratan yang juga tinggal 1 M dari pemukiman warga dan perkebunan warga, sementara di Sungai Waybambang abrasi mencapai mencapai 1 Km.

Peratin Pekon Kotajawa, Ali Yanto, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (3/7), bahwa pantai dan sungai di pekon tersebut kini mengalami abrasi yang semakin hari semakin parah. Abrasi tersebut disebabkan gelombang yang tinggi menghantam bibir pantai, sehingga setiap harinya mengalami pengikisan dan secara perlahan hal itu terlihat parah. "Hampir setiap hari pantai di Pemangku Beringinjaya alami pengikisan dan itu kini semakin parah, area perkebunan kelapa warga sudah banyak yang menjadi korbannya dan hanya tinggal sedikit lagi korban selanjutnya rumah-rumah warga," ungkap Ali.

Sementara untuk sungai waybambang tidak separah yang ada di pantai, yaitu hanya sepanjang 1 Km dan yang menjadi ancaman kerugiannya adalah lahan persawahan warga seluas 40 Hektare. "Tentu masalah di sungai itu juga menjadi kerugian besar selanjutnya yang jika tidak segera ditangani saya berani pastikan  kekhawatiran kami akan terbukti," lanjutnya.

Menurut Ali, berbagai upaya untuk pengajuan agar ke dua lokasi abrasi tersebut dapat segera mendapatkan penanganan dari pemkab yang dalam hal itu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, selain itu upaya pengusulan juga telah dilakukan hingga ke BPBD Provinsi Lampung, namun sayangnya upaya tersebut hingga kini belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. "Masyarakat benar-benar sangat mengharapkan agar lokasi abrasi ini, segera ditangani sebelum kerusakan akibat abrasi tersebut bertambah parah, karena memang untuk saat ini saja masyarakat sudah mengeluhkan hal itu karena kerusakannya memang sudah parah,” lanjutnya.

Masih kata Ali, akibat dari hal tersebut masyarakat setempat sempat beranggapan jika pemerintah terkesan tutup mata, karena kejadian abrasi tersebut sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan upaya pengajuan juga telah dilakukan sejak lama.

Ali berharap, agar harapan masyarakat dua lokasi terjadinya abrasi tersebut dapat segera mendapatkan penanganan dari pemerintah, sehingga masyarakat disekitar lokasi abrasi tidak lagi khawatir dengan ancaman abrasi. "Kami sangat berharap agar permasalahan serius ini segera ditangani sehingga masyarakat kami tidak lagi mengeluh dan tidak lagi terancam yang disebabkan abrasi," pungkas Ali.

Rencananya kata Ali, pihaknya akan mengajukan hal tersebut ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) provinsi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P), dengan demikian pihaknya berharap agar keinginan warganya dapat segera terwujud. "Mudah-mudahan dengan ajuan kita ke DKP provinsi nanti membuahkan hasil, karena memang masalah ini membutuhkan dana besar," pungkasnya.

Sementara Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, Ir. Okmal, M.Si., mengatakan pihaknya membantah jika usulan telah dimasukkan ke pihaknya, buktinya hingga kini pihaknya belum sekalipun melihat ajuan tersebut. "Kalau memang pemerintahan di pekon itu sudah memasukkannya pasti saya terima laporannya, tetapi sampai sekarang saya belum pernah melihat seperti apa laporan yang katanya sudah dimasukkan itu," kata Okmal.

Dia juga mengatakan, jika memang pihaknya sudah menerima laporan, pihaknya juga pasti akan segera memerintahkan tim untuk melakukan kroscek di lokasi abrasi. "Kalau memang sudah saya baca laporannya, tidak perlu menunggu lama untuk saya menurunkan tim. Tetapi permasalahannya saya belum terima laporannya, jadi bagaimana saya mau perintahkan tim untuk turun," imbuhnya.

Okmal juga menjelaskan jika memang abrasi yang terjadi sudah sedemikian parahnya, maka upaya pembangunan talud di pantai dan beronjong di sungai harus diajukan ke provinsi dan karena sudah membutuhkan dana. "Saya menghimbau agar peratinnya kembali mengajukannya ke kita yaitu dengan melalui camat dan diketahui pemkab setempat yang kemudian baru diajukan ke kita. Nanti kita yang akan meneruskannya ke provinsi," tutupnya. (nov)

Tidak ada komentar