HEADLINE

Masyarakat Kecewakan Basarnas

Pesisir Barat - Terkait dengan kejadian disekitar Pantai Labuhanjukung Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat (KPB) yaitu hanyutnya dua remaja asal Liwa Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang tengah mandi di pantai tersebut. Pasalnya masyarakat mengecewakan ulah dari Badan Sars Nasional (Basarnas) setempat yang dinilai tidak tanggap dengan kejadian tersebut, hal itu terlihat ketika kejadian masyarakat bersama nelayan setempat sibuk membantu dengan semaksimal mungkin untuk menemukan mayat korban, sementara basarnas terlihat hanya ketika malam harinya saja.

“Ketika kejadiannya yaitu sore hanya masyarakat nelayan setempat dan bersama turis yang melakukan pencarian. Sementara basarnas hanya terlihat ketika malam harinya, itu pun hanya melihat dari pinggir saja dan tidak lama dari itu mereka pulang dan tidak kembali lagi,” ujar warga setempat, M. Shufi Nukman Afiff, atau biasa disapa Dang Met, ketika dikonfirmasi Lampung Sore, Minggu (7/7).

Menurut Dang Met, masyarakat kecewa karena saat pencarian berlangsung yang dilakukan oleh masyarakat nelayan bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya sibuk melakukan pencarian, basarnas hanya bisa menjadi penonton dalam proses pencarian tersebut dan setelah itu menghilang. “Percuma saja mereka dating membawa peralatan lengkap jika tidak bekerja dan memanfaatkan peralatan mereka. Karena pada dasarnya itu memang sudah menjadi tugas mereka, berkaca dari sebelumnya basarnas hanya numpang jual nama,” lanjut Dang Met.

Sementara Dia justru mengacungkan jempol kepada masyarakat dan nelayan setempat yang berusaha membantu melakukan pencarian hingga malam hari, selama beberapa puluh jam. Karena hal tersebut menunjukkan bahwa rasa kekeluargaan masyarakat di wilayah masih tinggi dan hal tersebut menurutnya layak untuk terus dipertahankan sebagai langkah untuk terus memersatukan masyarakat. “Itu adalah merupakan ciri khas masyarakat kita, dan kami bersyukur karena dengan bantuan tersebut keluarga korban pastinya merasa terbantu, mudah-mudahan hal itu dapat terus kita jaga,” pungkasnya.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Pesisir Tengah, Ipda. Hairil Anwar, menjelaskan kedua korban berhasil ditemukan nelayan atas nama Dika bin Jiman (16) ditemukan pukul 05.30 berjarak sekitar 200 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), dengan kondisi tubuh yang mulai mengeluarkan bau tidak sedap dan sudah mengembung dan Bima Hongki Andika bin Handoko (17) ditemukan nelayan dengan cara menggunakan pukat yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari TKP. “Kedua nya sudah mengeluarkan bau dan tubuhnya juga sudah kembung, setelah berhasil ditemukan keduanya langsung di bawa ke Unit Pengelola Teknis (UPT) Dinas Kesehatan (Diskes) Puskesmas Krui, untuk selanjutnya dibawa ke asalnya masing-masing,” paparnya.

Sementara Hairil juga menambahkan mewakili keluarga korban pihaknya mengucapkan rasa terima kasih terhadap warga nelayan yang sudah berupaya membantu sejak awal kejadian hingga ditemukannya kedua korban. “Tanpa peran warga nelayan dalam melakukan pencarian mungkin hasilnya akan nihil, karena memang yang menemukan keduanya itu adalah nelayan bukan basarnas,” tutupnya. (nov)

Tidak ada komentar