HEADLINE

Masyarakat Himbau Agar Turis Asing Sopan

Pesisir Barat - Terkait jelang dimulainya bulan suci romadlon yang hanya tinggal beberapa hari lagi, masyarakat di Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat (KPB) menghimbau agar seluruh pemilik hotel, losmen dan penginapan di kecamatan yang umumnya penghuninya adalah turis asing dapat berpakaian asing ketika berada dikhalayak umum. Hal itu bertujuan agar masyarakat tidak merasa terganggu dalam menjalankan ibadah puasanya terhadap keberadaan para turis.

"Karena sampai saat ini masih sering kali ditemukan turis-turis asing yang berkendaraan berpakaian sangat minimal yang menurut kami masyarakat biasa, hal itu sudah tidak sopan lagi. Tentu jika hal ini tidak diatasi, maka ketika bulan romadlon berlangsung nanti banyak masyarakat yang jelas tidak menerima," ujar warga kecamatan tersebut, Khaidir Ali, ketika dikonfirmasi Lampung Sore, Kamis (4/7).

Khaidir menjelaskan bahwa keberadaan turis-turis asing tersebut tidak lain yaitu untuk bermain surfing dipantai, sementara pantai merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa. Artinya, turis-turis tersebut juga harus memakai pakaian yang lebih sopan meskipun ketika mandi dan bermain surfing di pantai. "Saat bermain surfing biasanya turis-turis asing ini hanya mengenakan pakaian dalam saja, sementara pantai adalah tempat yang paling ramai dikunjungi oleh masyarakat sebagai tempat yang strategis untuk menunggu waktu berbuka puasa," lanjutnya.

Menurut Khaidir, pada dasarnya masyarakat cukup antusias dengan terus berdatangnya turis-turis asing di kabupaten baru itu. Namun turis-turis tersebut juga harus mampu menghormati adat serta budaya setempat yang jelas berbeda, salah satunya dari sisi pakaian. "Cara berpakaian kita dengan turis sangat jauh perbedaannya, mungkin di negara mereka berpakaian yang minimal sudah lumrah. Tetapi di daerah kita menutup aurat di tempat umum adalah hal yang paling utama dilakukan, maka dari itu turis-turis harus bisa menghargai adat istiadat pribumi sebagai wujud kita berbeda dengan daerah lain," pungkasnya.

Sementara camat setempat, Armen Qodar, S.P., menjelaskan bahwa jelang romadlon ini pihaknya memang akan mengedarkan pemberitahuan kepada seluruh pemilik hotel, losmen dan penginapan di wilayah tersebut yang didominasi berada di Pekon Tanjungsetia, yang tujuannya adalah untuk menjaga keharmonisan hubungan antara penduduk setempat dengan turis-turis yang berkunjung di tempat tersebut. "Bunyi pemberitahuan kita nanti yaitu agar khususnya selama bulan romadlon pemilik hotel, losmen dan penginapan dapat memberikan arahan terhadap turis-turis yang tinggal di hotel, losmen atau penginapan miliknya untuk berpakaian lebih sopan ketika berkendara, ditempat umum, dan ketika bermain surfing di pantai," terangnya.

Masih kata Armen, sebelumnya pihaknya telah beberapa kali melakukan himbauan kepada seluruh pemilik hotel, losmen dan penginapan untuk mengarahkan turis-turis tersebut agar bisa menghormati adat istiadat serta kesopanan diwilayah itu. "Itu terlihat secara perlahan turis-turis itu mulai berubah cara berpakaiannya ketika ditempat umum, kami juga akan terus berupaya agar turis-turis itu dapat benar-benar menjunjung tinggi dan menghargai adat istiadat kita," tutup Armen. (nov)

Tidak ada komentar