HEADLINE

Abrasi Pantai Ancam Habiskan Sawah Warga

Pesisir Barat - Abrasi pantai sepanjang lebih dari 2 Km yang terjadi di Pekon Penggawalima Tengah Kecamatan Karyapenggawa Kabupaten Pesisir Barat (KPB) terus mengancam area persawahan warga. Hingga saat ini abrasi tersebut sudah menghabiskan sawah warga sepanjang 1 Km dan panjang kedalam 30 M, serta Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pekon Laai. Hal tersebut jika tidak segera mendapat penanganan serius maka kerugian besar akan terus dialami warga yaitu dengan terus berkurangnya luas area persawahan.

Demikian dikatakan Jurtul Pekon Penggawalima Tengah, Dulaimi, Selasa (16/7), bahwa hal tersebut mulai terjadi sejak tahun 2010 lalu berawal dari ombak laut yang besar menghantam sisi daratan secara terus menerus mengakibatkan abrasi yang lama kelamaan terus membesar dan kini kerugian akibat hal tersebut sudah tidak terhitung lagi. "Parahnya abrasi karena tidak segera mendapatkan penanganan dari pemerintah terkait, padahal aparat pemerintahan pekon  sudah melakukan berbagai upaya agar hal ini segera ditangani," ujar Dulaimi.

Menurut Dulaimi bahwa kini jarak antara lokasi abrasi dengan pemukiman warga hanya tinggal. Artinya jika hal tersebut tidak segera ditangani maka selain terus habisnya sawah warga,  kerugian besar juga akan terus bertambah jika ancaman terhadap pemukiman warga terbukti terjadi. "Hanya tinggal sekitar 70 Meter maka pemukiman warga yang akan menjadi korban selanjutnya, sebelum itu juga ada tempat pemakaman umum pekon ini," lanjutnya.

Dulaimi berharap agar pemkab setempat bersedia secepatnya melakukan penanganan terhadap hal tersebut sebagai upaya pencegahan terus bertambahnya kerugian yang dialami masyarakat. Karena memang hingga saat ini saja sudah banyak kerugian yang dialami disebabkan hal tersebut. "Kami sangat berharap pemerintah melalui dinas terkait segera turun kelokasi untuk melakukan kroscek tentang kebenaran dari keluhan masyarakat, setelah itu mereka harus berusaha memperbaikinya," tandasnya.

Camat Karyapenggawa, A. Faisol Amirillah, menjelaskan bahwa pihaknya kebingungan masalah tersebut akan dilaporkan ke dinas atau badan, mengingat KPB belum mempunyai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Saya sudah menghimbau agar pemerintahan dapat mengajukan surat ke pihak kecamatan yang selanjutnya kami akan meneruskannya ke Pj. Bupati Pesisir Barat, kami juga berharap agar hal ini segera terselesaikan karena kerugiannya sangat besar," paparnya.

Sementara anggota DPRD yang berasal dari kecamatan tersebut Dinuri, menjelaskan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten induk, mengingat pesisir barat belum mempunyai BPBD. Dengan tujuan agar masalah itu bisa segera ditangani pemerintah. "BPBD Lambar menghimbau agar aparat dari pemerintahan pekonnnya mengajukan surat ke kecamatan, selanjutnya pihak kecamatan mengajukannya ke Pj. Bupati dan asisten I mengajukan ke BPBD Lambar, setelah itu baru bisa badan tersebut turun kelokasi itu," terangnya. (nov)

Tidak ada komentar