HEADLINE

Proyek PNPM tahun 2012 Pekon Labuhanmandi Dikeluhkan

Pesisir Barat - Warga Pekon Labuhanmandi Kecamatan Waykrui, Kabupaten Pesisir Barat (KPB) mengeluhkan proyek Pengadaan Sarana Air Bersih (PSAB) yang dananya berasal dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) Tahun 2012 lalu.

Pasalnya, warga menilai proyek tersebut merupakan proyek gagal, karena hingga kini air tidak mengalir ke kran-kran penampungan yang dibuat disepanjang wilayah pekon itu.

"Padahal dananya sekitar Rp250 juta, hingga saat ini terbengkalai dan air tidak pernah mengalir sampai ke penampungan terakhir," kata salah seorang warga Pekon Labuhanmandi, Endang, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Senin (17/6).

Warga menduga, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) PNPM-MP proyek tersebut melakukan korupsi dana tersebut sehingga berimbas kepada hasil pekerjaan yang terbengkalai.

"Pipa paralon yang digunakan mutunya jelek, cara pemasangan dan penimbunan pipa saluran air tersebut kedalam tanah gak sesuai dengan aturan yang ada, beberapa kali kami mempertanyakan kejanggalan proyek ini kepada TPK, tidak dapat jawaban  jelas, bahkan TPK beralasan kerusakan pipa paralon akibat dirusak orang, tetapi kalau kami melihat bagaimana tidak rusak sudah kualitas pipa paralon itu jelek, sekali injak saja rusak, juga pemasangan pipa paralon yang semestinya memiliki kedalaman satu meter dari tanah agar terlindungi, ini malah dipasang hanya kedalaman sejengkal dari permukaan tanah, jadinya saat ada beban diatas permukaan tanah pipa langsung pecah karena memang jelek mutunya dan pemasangan yang salah, saya juga pernah lihat aturannya semestinya ukuran paralon yang dipasang berdiameter sebesar paha orang dewasa, tetapi kenyataan yang dipasang lebih kecil diameternya sekitar sebesar tangan orang dewasa," tambah salah seorang warga lainnya, Hasnal.

Kata dia, aliran air terjauh yang bisa dicapai air bersih tersebut dari sumber mata air PSAB itu, hanya sampai Pal Tujuh pekon setempat yang jaraknya sekitar 3 Km dari sumber air yang berada di Pal Sembilan, itupun terjadi sekitar tiga bulan lalu. Sementara untuk mencapai kran titik terakhir yang dipasang di ujung wilayah pekon itu, yang jaraknya sekitar 9 Km dari sumber air, tidak setetes pun air sampai dan mengalir, semenjak proyek itu dilaksanakan hingga terbengkalai seperti yang terjadi saat ini.

"Mengenai alasan TPK, saat ini ada pengerjaan pelebaran dan pengaspalan jalan di Jalur Liwa-Krui, sehingga pipa-pipa saluran air yang berada di sepanjang pinggir jalan itu terpaksa dicopot sementara sehingga tidak ada air yang mengalir, itukan hanya alasan TPK, karena sebelum proyek itu dilaksanakan, air tidak pernah sampai ke kran penampungan terakhir," tambah Endang.

Namun, warga heran dan mempertanyakan meskipun proyek tersebut gagal dan terbengkalai karena tidak berfungsi sesuai harapan, tetapi dari kabar yang terakhir sampai ke telinga warga, proyek tersebut diterima pemerintah dan telah dilakukan serah terima pekerjaan melalui Musyawarah Desa Serah Terima(MDST) pekerjaan PNPM-MP tahun 2012. "Ada apa ini, semua diam, pekerjaan diterima pemerintah padahal jelas-jelas proyek itu gagal," tandas Endang.

"Kami ingin melaporkan masalah ini kepada pihak-pihak terkait, tetapi tidak tahu kemana, TPK harus bertanggungjawab memperbaikinya hingga berfungsi dan mengalir sampai ketitik terakhir, kalau tidak TPK memang mesti mempertanggung jawabkan proyek ini secara hukum," kata mereka bertiga.

Endang mengatakan, Imbas dari gagalnya proyek PNPM-MP tahun 2012 di Pekon Labuhanmandi itu, mulai dirasakan dampaknya sekarang, akibat dari permasalahan itu kini pekon tersebut dikenakan sanski dan dianulir tidak mendapatkan PNPM-MP untuk pembangunan fisik di tahun 2013. "Dialihkan ke pekon lain, karena bermasalah, padahal semestinya Pekon Labuhanmandi kembali mendapat PNPM-MP pada tahun 2013 ini, tetati akibat persoalan ini , dikenakan sanksi dan dianulir oleh pemerintah," paparnya.

Saat di konfirmasi, Peratin Pekon Labuhanmandi, Irwan Hakim, mengatakan hingga kini PSAB itu belum berfungsi karena sedang dilaksanakan pekerjaan pelebaran dan pengaspalan jalan Liwa-Krui, sehingga pipa-pipa paralon penyalur air terpaksa dicopot karena posisinya berada di Pinggir jalan. "Memang air belum mengalir karena pipa saluran airnya dicopot sementara, sebab sedang dilakukan pekerjaan pelebaran dan pengaspalan jalan Liwa-Krui," jelas Irwan. (nov)

Tidak ada komentar