HEADLINE

Harapkan Penanggulangan Irigasi

Pesisir Barat - Masyarakat Pekon Gedau Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat (KPB) berharap kepada dinas terkait untuk memberikan bantuan dalam penanggulangan irigasi di pekon setempat yang tertimbun longsor  tahun 2012 lalu, karena hingga saat ini sekitar 50 hektare areal persawahan yang ada di pekon itu selalu kekurangan air.

Peratin Pekon Gedau, Nursiwan, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Jumat (14/6), mengatakan masyarakat sangat mengharapkan perbaikan irigasi yang tertimbun longsor sepanjang 20 Meter lebih, serta perbaikan bronjong yang ambrol sekitar 15 Meter. Masyarakat setempat sudah beberapa kali menggelar gortong-royong dengan peralatan seadanya namun itu tidak membuat aliran irigasi mengalir sempurna, mengingat gotong-royong yang dilakukan masyarakat hanya membuat agar irigasi mengalir saja, sehingga pada saat irigasi sudah mengalir dengan deras menyebabkan dinding tebing yang ada di sekitar irigasi kembali longsor. "Kita sudah mengajukan ke Badan Penanggulangan  Bencana Daerah (BPBD) Lambar terkait  longsor yang menimbun irigasi tersebut, namun kita belum tahu apakah akan dianggarkan untuk penanggulangannya atau tidak, harapan  masyarakat  dinas terkait bisa memberikan bantuan karena jika hanya mengandalkan gotong-royong secara manual saja itu tidak akan membuat irigasi mengalir sempurna,” ungkapnya.

Lanjut dia, masalah bronjong juga mengancam areal persawahan yang berbatasan dengan Sungai Waybaturaja, karena  jika tetap dibiarkan ambrolnya bronjong tersebut dikhawatirkan akan berlanjut dengan terkikisnya areal persawahan, terlebih arus Waybaturaja sangat deras.

"Masalah bronjong juga menjadi satu masalah yang harus dilakukan penanggulangan, masalah ambrolnya bronjong tersebut sebenarnya belum kita laporkan namun akan secepatnya kita buat proposal dan kita bawa ke dinas terkait,” ujarnya.

Dia mengatakan, harapan penanggulangan irigasi maupun bronjong tersebut sangat besar, dan jika saja bisa dilakukan gotong-royong secara manual tentu sudah sejak lama masalah tersebut teratasi, sehingga bantuan dari dinas terkait sangat diperlukan. "Sebenarnya kita sudah sering menggelar gotong-royong tetapi upaya tersebut nihil, bahkan menyebabkan longsor yang lebih besar,” jelasnya. (nov)

Tidak ada komentar